PACITAN, Tugujatim.id – Masjid Apung Pacitan terkenal dengan beragam keunikannya, salah satunya memiliki delapan nama julukan berbeda. Masjid apung pertama di Pacitan itu terletak di muara sungai Grindulu pantai Pancer Door.
Menurut informasi dari kanal Youtube Kang Nur Official, beberapa julukan unik Masjid Apung ini merupakan simbol penghormatan kepada para tokoh pendahulu. Sehingga beragam julukan itu sebagai sarana untuk mengenang jasa para leluhur yang membangun peradaban Islam, khususnya masyarakat Jawa Islam.
Beragam nama tersebut sarat filosofi. Apa saja nama-nama itu dan apa maknanya? Simak penjelasan berikut.
1. Masjid Kali Kidul
Menurut informasi dari kanal Youtube Kang Nur Official, Masjid Apung di Pacitan ini juga dijuluki “Masjid Kali Kidul”. Secara harfiah, artinya masjid yang terletak di sungai sebelah selatan. Adapun maknanya menunjuk pada lokasi masjid yang terletak di sebelah selatan wilayah Pacitan.
2. Masjid Kanjeng Kidul
Masjid apung ini juga disebut “Masjid Kanjeng Kidul”. Masih dari sumber yang sama, penamaan ini memberikan pesan kepada masyarakat, bahwa mereka tidak boleh takut dengan mitos adanya makhluk penghuni pantai selatan (kidul). Tetapi rasa takut itu hendaknya diperuntukkan kepada Allah swt semata. Dialah Sang Pemilik jagad raya dari segala penjuru mata angin.
3. Masjid Kali Jogo
Penamaan ini sebagai wujud mengenang Sunan Kalijaga. Beliau adalah tokoh Wali Songo di tanah Jawa yang terkenal lembut dengan syiar yang berbudaya. Hal ini tampak pada metode dakwahnya yang menggunakan media wayang untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa.
4. Masjid Jaga Kali
Sebutan ini memberikan pesan moral kepada masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian alam dan sungai. Sebab, mencemari sungai Grindulu yang airnya mensucikan hadas, sama dengan mencemari kesucian lingkungan Masjid Apung.
5. Masjid Khidzir
Masjid Apung Pacitan juga diberi julukan dengan “Masjid Khidzir”. Penamaan ini sebagai bentuk tabaruk kepada Sayyidina Khidir As. Beliau adalah salah satu Nabi Allah yang memiliki kekhususan di air dan lautan.
6. Masjid Jaga Jagad
Secara harfiah, jaga jagad berarti menjaga alam semesta. Nama tersebut merupakan ungkapan peran manusia sebagai khalifah di muka bumi. Mereka harus amanah dalam menjaga kelestarian dan keberlangsungan alam. Mengutip berita dari kanal Youtube Kang Nur Official yang merupakan hasil wawancara dengan tokoh pencetus pendirian Masjid Apung yakni KH. Fuad Dimyati, peran manusia dalam menjaga alam dibagi menjadi tiga.
Pertama, menjaga alam mikrokosmik atau jagad alit yaitu amanah untuk menjaga dirinya sendiri dari segala kezaliman. Kedua, menjaga alam makrokosmik atau jagad ageng yaitu amanah untuk menjaga alam semesta dari kezaliman dunia. Ketiga, menjaga alam eternal kosmik atau jagad langgeng, yaitu amanah menjaga ruhaniah manusia yang penciptaannya dari Allah yang Maha Langgeng, dan akan kembali pada alam akhirat yang abadi.
7. Masjid Jagade Bumi Pacitan
Penamaan ini bermakna sebagai doa khas secara kewilayahan yaitu Pacitan. Doa tersebut sekaligus sebagai harapan agar bangsa dan negara khususnya masyarakat Pacitan mendapatkan keselamatan dan keberkahan.
8. Masjid Kemampul
Sebutan yang terakhir yakni “Masjid Kemampul”. Kemampul berasal dari bahasa Jawa yang artinya terapung. Nama yang satu ini, juga tak kalah sarat makna dengan nama masjid sebelumnya. Pertama, hidup tidak boleh tenggelam dalam lautan dunia yang fana dan syahwat yang menggoda.
Kedua, bermakna sufistik, yaitu manusia tidak boleh tenggelam dalam menyelami kerohanian pada lautan makrifat. Manusia hendaknya segera kembali ke permukaan dengan membawa mutiara makrifat, agar dapat memberi manfaat kepada sebanyak-banyaknya umat dan seluas-luasnya jagad.
Itulah delapan nama-nama Masjid Apung Pacitan yang sarat akan makna kehidupan.