MALANG, Tugujatim.id – Kisah memilukan terjadi kepada kakak beradik asal Desa Pakis Kembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang bernama Hidayah (37) dan Mistiyani (29). Keduanya diserang penyakit stroke usai melahirkan.
Hal tersebut dibagikan oleh akun Instagram @vivipdharapan, Hidayah disebut mengalami stroke setelah melahirkan anak keduanya. Sementara Mistiyani mengalami stroke setelah melahirkan anak pertama. Namun, kondisi Mistiyani lebih parah karena tidak bisa bicara dan berjalan.
Kondisi keduanya juga semakin buruk dengan kondisi rumah yang tidak layak dan sering kebanjiran. Akhirnya keduanya menumpang di rumah kakak pertamanya yang bekerja sebagai kuli.
Baca Juga: Kilas Balik 5 Peristiwa Penting di Indonesia Tahun 2020
Kebutuhan hidup keduanya juga dipenuhi secara pas-pasan oleh kakak pertamanya.
Dalam kesempatan tersebut, akun Instagram @vivipdharapan juga memberikan donasi sejumlah Rp 600.000,- kepada keduanya. Donasi tersebut disalurkan oleh seorang relawan bernama Agus untuk dibelikan sembako.
Pihak Camat Berjanji Akan Telusuri
Menanggapi kisah kakak beradik yang terkena stroke usai melahirkan tersebut, Camat Pakis, Agus Harianto, menuturkan belum mendapatkan informasi terkait nasib kedua kakak beradik tersebut.
“Coba nanti saya telusuri dulu karena itu leadingnya ke kesehatan, dan dokter puskesmas juga tidak menyampaikan kepada saya,” ungkapnya saat dikonfirmasi Tugu Malang, grup Tugu Jatim pada Kamis (31/12/2020).
Agus mengatakan jika nanti keduanya akan diarahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang.
“Kalau penyakitnya stroke nanti arahnya ke Dinas Kesehatan, dan nanti kalau ini termasuk orang tidak mampu nanti ada dari Dinas Sosial,” ujarnya.
Ia mengakui jika pihak kecamatan tidak memiliki anggaran untuk memberikan bantuan kepada kakak beradik tersebut.
Baca Juga: Kaleidoskop Internasional 2020: Kebakaran Hutan Australia hingga Ledakan Beirut
“Kalau bantuan dari kecamatan sebenarnya gak ada anggarannya, kalau ada ya dari dinas karena kecamatan itu sifatnya hanya mengkoordinasikan,” bebernya.
Agus menegaskan jika selamat ini jika ada kejadian serupa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait.
“Memang gak ada anggarannya kalau dipakai apa-apa ya tidak ada, selama ini memang tidak ada. Kalau memang ada kejadian, kita langsung melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, atau dengan dinas mana yang kira-kira memungkinkan,” pungkasnya. (rap/gg)