Tugujatim.id – Kehadiran pandemi Covid-19 yang mendominasi tahun 2020 bukan menjadi satu-satunya peristiwa penting di tahun ini. Sejumlah konflik bahkan terus berlangsung dan muncul di tahun yang akan segera berakhir ini. Berikut Tugu Jatim telah merangkum 5 peristiwa penting selain Covid-19 yang mengejutkan dunia internasional di tahun 2020 dalam Kaleidoskop Internasional 2020. Apa saja?
1. Kebakaran hutan di Australia pada awal tahun 2020
Tahun 2020 sudah diawali dengan kebakaran hutan yang membakar wilayah di Australia. Kebakaran ini melahap lebih dari 11 juta hektar area hutan. Padahal Australia memiliki kawasan hutan terluas keempat di dunia untuk “nilai keanekaragaman hayati yang tinggi”. Oleh karena itu kebakaran ini dinilai sebagai bencana kebakaran yang terburuk yang pernah terjadi di Australia. New South Wales dan Victoria adalah wilayah yang paling terdampak.
Baca Juga: Menengok Proyek Angelina Jolie Sebagai Sutradara Film ‘Unreasonable Behaviour’
Dalam kebakaran ini, Australia kehilangan miliaran satwa karena diperkirakan 40% wilayah kebakaran terjadi di taman nasional yang menjadi area konservasi binatang dilindungi seperti Koala dan Walabi. Selain satwa, sejumlah 33 orang termasuk 4 orang pemadam kebakaran tewas dalam bencana ini. Kebakaran ini juga mengakibatkan polusi udara terburuk yang pernah terjadi. Bahkan penyebaran asap juga mempengaruhi kualitas udara sampai ke Selandia Baru.
Peneliti mengungkapkan bahwa perubahan iklim diprediksi semakin memperburuk kondisi kebakaran. Cuaca yang panas dan kering semakin menyebabkan terjadinya kebakaran. Tercatat suhu di Australia semakin panas di sepanjang tahunnya hingga mencapai suhu 40 derajat Celcius.
2. Pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat
Peristiwa yang masuk menjadi salah satu Kaleidoskop Internasional 2020 ini bukan hanya menjadi pertanda buruk tapi juga semakin membuat hubungan Iran dan Amerika Serikat semakin memanas. Tewasnya komandan pasukan elite Quds di Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani oleh Amerika membuat Iran mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pelaku dibalik perintah penyerangan, yang tidak lain adalah Donald Trump (saat masih menjabat sebagai Presiden AS).
Soleimani tewas bersama sembilan orang lainnya di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak akibat serangan dari pesawat nirawak Amerika Serikat. Dari insiden ini, Trump berdalih bahwa penyerangan itu disebabkan karena Soleimani bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara AS dan merencanakan serangan yang akan segera terjadi terhadap kepentingan negara itu.
Baca Juga: Fenomena Gunung Meletus, Ring of Fire, dan 127 Gunung Api di Indonesia
Namun dalam sidang PBB, Agnes Callamard yang memberikan laporan khusus mengungkapkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mendasari serangan yang telah dilakukan terhadap Soleimani. Menanggapi hal ini pun, Amerika menganggap bahwa laporan PBB tersebut justru memberi ‘kartu masuk’ kepada teroris.
3. George Floyd di Amerika
Tersebarnya video penangkapan seorang pria kulit hitam bernama George Floyd oleh polisi berkulit putih di Amerika telah memicu dimulainya protes yang dinamakan Black Lives Matter. Protes ini semakin menuntut penghapusan diskriminasi rasialisme terutama terhadap kulit hitam.
Gerakan ini pun berubah menjadi sebuah protes internasional dimana dukungan dan protes tidak hanya terjadi di Amerika melainkan di berbagai negara lainnya. Meskipun di tengah merebaknya pandemi Covid-19, berbagai kalangan masyarakat turut menunjukkan partisipasinya untuk menghapus bentuk diskriminasi terhadap ras tertentu. Gerakan protes ini diperkirakan menjadi gerakan terbesar yang pernah terjadi di Amerika Serikat.
4. Ledakan di Beirut
Kejadian ini terhitung tiba-tiba dimana dunia dikabarkan dengan berita ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon. Ledakan ini dikonfirmasi berasal dari sebuah gudang yang menyimpan sejumlah 2.750 ton amonium nitrat. Kondisi penyimpanan yang tidak aman dan tidak sesuai standar untuk menyimpan barang yang mudah meledak menyebabkan ledakan yang setara dengan gempa bumi dengan 3,3 SR.
Baca Juga: Label Syariah Dijadikan Modus Developer Nakal Tipu Konsumen
Peristiwa ini mengakibatkan 200 orang tewas dan sebanyak 300.000 orang kehilangan tempat tinggalnya. Peneliti mengungkapkan bahwa Ledakan Beirut merupakan salah satu ledakan bukan nuklir yang paling parah yang pernah terjadi.
5. Aksi boikot produk Perancis
Peristiwa kelima dalam Kaleidoskop Internasional 2020 yang dirangkum Tugu Jatim yakni aksi ini dimulai ketika seorang guru di Perancis, Samuel Paty, dibunuh oleh muridnya karena menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad SAW. Bagi umat Islam, penggambaran sosok Nabi adalah hal yang tabu dan dilarang dalam agama. Perbuatan Samuel tentu dianggap sebagai tindakan penistaan agama. Sejumlah negara Muslim juga mengecam tindakan ini.
Di lain sisi, bagi Perancis yang menganut paham sekularisme, kebebasan pendapat adalah hak mutlak bagi setiap warga negaranya. Paham secular di Perancis menganggap bahwa membatasi kebebasan berekspresi dapat merusak persatuan. Oleh karena itu, Presiden Perancis, Macron, merespons dengan memberikan dukungan dan pembelaan penuh untuk Samuel.
Baca Juga: Penuh Humor dan Kebijaksanaan: Simak 25 Kata Bijak dari Gus Dur
Hal inilah yang kemudian berimbas pada diboikotnya produk Perancis di sejumlah negara Muslim, mulai dari Turki, Uni Emirat Arab, Yordania, Kuwait dan Qatar. Tidak berhenti disini, sejumlah negara Eropa juga memberikan respon atas kejadian ini dengan memberikan dukungannya untuk Perancis. Belanda, Italia, Yunani dan Jerman mengkritik serangan yang diberikan kepada Perancis.
Itulah sejumlah peristiwa di tahun 2020 selain pandemi Covid-19 yang meninggalkan cerita tersendiri bagi warga dunia. Semoga saja tahun 2021 dapat menjadi tahun yang lebih baik dari tahun ini. (Andita Eka W/gg)
Referensi: bbc.com, nytimes.com