MALANG – Pengembangan profesi memang jadi salah satu tuntutan profesional untuk dilakukan semua guru. Misalnya dengan menulis dan mempublikasikan karya ilmiah menjadi bagian melekat pada kompetensi seorang pendidik.
Umumnya, banyak guru melakukan ini untuk memenuhi tuntutan atau menggugurkan kewajiban. Namun, tidak demikian bagi Ninik Sri Utami, MPd (49), guru SMPN 2 Sumberpucung, Kabupaten Malang ini banyak menorehkan prestasi, bahkan level nasional.
Alih-alih manjadi bagian tugas profesionalnya sebagai guru, kesukaan Ninik Sri Utami membuat karya ilmiah ini bahkan bisa menjadi inspirasi bagi banyak peserta didiknya. Ya, kegigihannya berkarya ilmiah menjadi motivasi tersendiri untuk tertularkan pada siapa saja.
Ninik Sri memulai mengembangkan keprofesiannya sejak 2003 silam, saat ia mengikuti Training of Trainer (TOT) Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Mapel Fisika tingkat nasional selama sekitar 1 bulan. Kegiatan yang sama berlanjut diikutinya pada 2004.
Beberapa kali kegiatan pengembangan keprofesian Ninik Sri Utami ini tidak hanya sebagai peserta. Ia juga beberapa kali menjadi instruktur bagi guru-guru peserta pelatihan tingkat Kabupaten Lamongan kala itu. Ninik Sri juga sempat menjadi pemakalah pada kegiatan seminar nasional sehari yang dilangsungkan di Surabaya, pada 2015 silam.
Selama berkarir sebagai guru sejak 1998 di SMPN 1 Babat Kabupaten Lamongan, lulusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA IKIP Malang ini menghasilkan setidaknya 5 (lima) karya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK pertama disusun pada tahun ajaran 2012/2013. Selama menjalani profesinya ini pula, ia mampu berinovasi membuat media pembelajaran, dan karyanya sempat terpilih sebagai model untuk dipresentasi dalam Lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Membuat karya (ilmiah) memang keharusan profesional pendidik, meski tidak harus selalu dipublikasikan. Bagi Saya, dengan membuat karya atau menemukan hal baru bisa terus mengasah otak kita terus berkembang,” kata Ninik Sri Utami, Sabtu (8/8/2020).
Membuat karya ilmiah tentunya membutuhkan banyak referensi dan kemampuan menjadikannya sebagai konsep pemikiran dan pengolahan yang lebih kompleks dan utuh. Hasilnya, juga diharapkan bisa memberikan manfaat sebaik-baiknya dan luas bagi masalah serupa.
“Nah, dengan rasa ingin tahu yang tinggi maka juga akan mendorong motivasi kita terus berbuat, menghasilkan yang lebih baik di kemudian hari,” tegas perempuan kelahiran Lamongan ini.
Mengembangkan keprofesian dan publikasi ilmiah memang kerap dilakukannya sepanjang berkarir sebagai pendidik. Selama kurun 2015 sampai 2017, Ninik Sri Utami juga tergabung dalam tim redaksi beberapa Jurnal yang diterbitkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Selain itu, setidaknya tiga judul buku sudah berhasil dibuatnya. Selain itu, makalah dan jurnal ilmiah sudah ditulisnya.
Meski mempunyai spesifikasi kompetensi bidang IPA, kemampuan bidang lain juga melekat pada guru yang pertama bertugas pada 1998 ini. Ia pun pernah mendapatkan penghargaan Piagam Akademisi Inspirasi ‘Adi Acarya Award’ dari Balai Bahasa Jawa Tengah (2019).
Sejumlah buku juga sudah diterbitkannya, diantaranya berjudul ‘Ternyata Aku Bisa’ (2019) dan ‘Aku Pasti Bisa’ (2020). Ya, melalui buku bacaan yang ditulisnya ini, menjadi bagian dari cara Ninik Sri Utami menularkan virus positif dan motivasi berprestasi, terutama bagi siswa-siswinya.
Predikat sebagai guru menginspirasi ini memang layak disandang Ninik Sri Utami. Setidaknya, ini juga bisa dilihat dari kreativitasnya membangun motivasi berprestasi bidang lain yang bisa mengangkat peserta didiknya. Seperti, berkreasi dalam lomba cipta kreasi menu dan peningkatan karakter melalui Bahasa Jawa (Javanese Area).
Kegigihan berkreativitasnya ini pula, yang sudah beberapa kali mengantarkan anak didiknya meraih berbagai prestasi juara. Setidaknya, 11 (sebelas) kali olimpiade tingkat nasional beberapa jenis lomba sudah ditembus berkat bimbingan Ninik Sri Utami. Sebagian diantaranya, terpilih terbaik sebagai pemenang yang membanggakan semua pihak.
Sebut saja, meraih juara 1 Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) Nasional pada tahun 2008. Prestasi yang sama didapat pada 2010 dan 2014 bidang IPA (sama-sama meraih juara 3). Sedikit berbeda, meraih juara 3 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2019. Prestasi terakhir ini diraih tim anak didik binaanya di SMPN 2 Sumberpucung Kabupaten Malang.
Terbaru, Ninik Sri Utami menjadi finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah LKTIN tingkat nasional yang digelar di kampus Universitas Negeri Malang. Ia harus mempresentasikan karya ilmiahnya melalui video yang harus dibuatnya, dan bersaing dengan peserta finalis lainnya.
Kecintaannya pada pengetahuan dan tulisan ilmiah ini juga yang coba ditularkan Ninik Sri secara informal pada anak-anak sekitar lingkungan kediamannya di kawasan Karangkates, Sumberpucung Kabupaten Malang. Di sela-sela kesehariannya, ia tetap menyempatkan berbagi kemampuan dan energi positif yang dimiliki memanfaatkan taman baca keluarga. Kebetulan, taman baca ini juga bersebelahan dengan musala keluarga yang sengaja dibangun untuk dimanfaatkan siapa saja.
Terjadwal sedemikian rupa, Ninik Sri Utami bisa mengajak anak asuh dan pengunjung taman baca ini untuk bisa mengasah potensi dan memperkuat spiritualnya, sebagai bekal karakter kuat kelak.
“Ya, memang tidak mudah bisa menularkan hal baik kepada siapa saja, karena motivasi tiap orang berbeda-beda. Semoga Saya selalu istiqamah, bisa tetap memberi sumbangsih kebaikan bagi lingkungan,” harap Ninik Sri. (Ads)
Kontributor: Amien