MALANG, Tugujatim.id – Kabar tidak sedap berembus dari seorang oknum pegawai Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Malang soal dugaan pemerasan urus surat sertifikat. Oknum pegawai BPN Kabupaten Malang itu kena operasi tangkap tangan (OTT) di kantor oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Tanah, Selasa (21/02/2023).
Pasca kabar itu beredar, Kantor BPN Kabupaten Malang yang terletak di Jalan Terusan Kawi, Kecamatan Klojen, Kota Malang, tampak tetap beroperasi seperti biasa pada Rabu pagi (22/02/2023). Bahkan, pegawai BPN Kabupaten Malang masih tampak melayani masyarakat yang hendak mengurus keperluan.
Salah satu petugas keamanan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, para pejabat di kantor BPN masih rapat dan belum bisa ditemui. Dia juga mengaku tidak mengetahui saat ditanya soal dugaan Satgas Anti Mafia melakukan OTT di Kantor BPN itu.
“Ya, mohon maaf pejabat semua sedang rapat. Sementara ini belum bisa menerima tamu. Kami tidak tahu (soal OTT), mohon maaf,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPN Kabupaten Malang Laode Asrafil saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan kabar tersebut. Dia mengaku baru masuk kantor usai tiba dari Sulawesi.
“Saya ini kan baru tiba dari Sulawesi, terus abis ini rapat di Surabaya. Saya juga masih mendalami karena saya juga baru masuk kantor,” ucapnya pada Rabu (22/02/2023).
“Tapi ini masih cari-cari informasi dari teman-teman kantor. Mungkin nanti siangan atau sore untuk informasi akuratnya,” imbuhnya.
Dia mengaku belum mengetahui secara pasti soal kebenaran OTT itu. Dia juga mengaku masih terus mencari kebenaran informasinya. Menurut dia, Kantor BPN Kabupaten Malang juga masih beroperasi seperti biasa.
“Iya kami belum tahu dan masih cari info karena kantor kami masih berjalan seperti biasa, tidak ada apa-apa,” ujarnya.
Ditanya soal langkah yang akan dilakukan BPN Kabupaten Malang jika memang salah satu petugasnya terkena OTT, Laode mengatakan, masih harus memastikan kebenaran OTT itu.
“Kami belum bisa pastikan karena harus memastikan dulu apa masalahnya, kami belum tahu ini,” ujarnya.