MOJOKERTO, Tugujatim.id – Dunia sepak bola sepertinya menjadi darah daging bagi pelatih kepala sepak bola Mojokerto Teddy Arif Prianto. Warga asal Dawarblandong ini tetap memutuskan berkarir di dunia bola meski pernah banting setir menggeluti dunia kerja lainnya. Padahal, posisi yang pernah dia capai sudah setingkat supervisor.
“Dulu sempat mencapai level supervisor. Itu pas kerja di Surabaya,” kata pelatih kepala sepak bola Mojokerto Teddy saat ditemui Tugu Jatim, Rabu (05/07/2023).
Teddy melanjutkan, dia banting setir menjadi marketing sebuah perusahaan ponsel pintar di Surabaya akibat PSSI dibekukan oleh FIFA. Pembekuan segala aktivitas sepak bola di Indonesia oleh FIFA ini buntut dari adanya dualisme di tubuh PSSI.
“Dulu kerja jadi marketing HP di WTC Surabaya. Karena PSSI beku, sejak adanya Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL),” tambah Teddy.
Mengawali karir baru sebagai marketing pada 2015 pada sebuah perusahaan ponsel pintar di WTC Surabaya, karir Teddy menanjak naik. Level supervisor wilayah berhasil dia capai. Saat berada di titik ini, Teddy membawahi 58 promotor atau marketing dan 48 store di WTC.
“Bisa membawahi 58 marketing sekaligus 48 store. Bahkan, saya mendapat reward yaitu berkesempatan melakukan studi banding ke Thailand,” terang Teddy.
Lucunya, ketika sedang menawarkan produk, ternyata Teddy tidak sengaja bertemu dengan mentornya sendiri saat menjadi pemain, Jaya Hartono. Terang saja, Jaya Hartono kaget serta bertanya kenapa Teddy sampai banting setir menjual ponsel pintar di Surabaya.
Seakan tidak percaya dengan kondisi Teddy, Jaya Hartono pun memutuskan membeli salah satu produk yang ditawarkan oleh Teddy.
“Mungkin coach Jaya Hartono kasihan sama saya. Makanya beli ke saya,” ujar Teddy sambil tertawa.
Ternyata, takdir berkata lain. Pada 2019, Teddy mendapat panggilan telepon dari Manajer Arema Indonesia Haris Pambudi. Pada awal pembicaraan, Teddy sempat ditawari menjadi pemain Arema Indonesia.
“Awalnya ditawari sebagai pemain, ternyata kemudian ditawari menjadi asisten pelatih,” jelas Teddy.
Maka Teddy diikutkan kursus kepelatihan sepak bola lisensi D di Kota Batu yang diselenggarakan oleh Askot Kota Surabaya.
“Maka saya sekolah pelatih dulu. Ambil lisensi D waktu itu,” kenang Teddy.
Pasca melewati karir sebagai asisten pelatih Arema Indonesia, kini Teddy mendapat posisi sebagai pelatih kepala tim sepak bola Mojokerto Porprov VIII Jatim. Rencananya, Kabupaten Mojokerto ditunjuk sebagai salah satu tuan rumahnya.
“Akhirnya sekarang menangani tim Mojokerto. Tentu saja harus dapat meraih hasil tinggi, apalagi nanti menjadi tuan rumah,” ujar Teddy.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati