MOJOKERTO, Tugujatim.id – Namanya Rochmad Eko Cahyo. Pemuda asal Trawas, Kabupaten Mojokerto, itu kini mendapat kepercayaan sebagai kapten tim sepak bola Mojokerto Porprov VIII Jatim. Bagaimana kisah perjalanan karir atlet sepak bola berpostur tubuh cukup tinggi untuk anak kelahiran 2002 ini?
Sekilas postur tubuh Rochmad Eko Cahyo lebih cocok untuk atlet olahraga voli maupun basket. Nyatanya, dia adalah atlet sepak bola dan berposisi sebagai bek sayap kanan (right wing back).
Ketertarikan Rochmad Eko Cahyo dengan dunia sepak bola berawal sejak kelas empat SD. Meski kedua orang tua Eko terang-terangan tidak mendukung cita-cita anaknya sebagai pemain sepak bola karena tubuhnya yang kecil.
“Awal terjun ke dunia sepak bola sejak kelas empat SD. Waktu itu ikut Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Pandaan, Pasuruan. Dari situ mulai mendalami dunia sepak bola walau orang tua sempat tidak mendukung karena tubuh saya kecil,” kata Eko saat ditemui Tugu Jatim, Rabu (05/07/2023).
Eko yang lahir dari pasangan Sulkan dan Karti ini lantas mulai menikmati latihan pada SSB Putra Pandaan. Setelah itu, Eko memutuskan hijrah ke Porong, Sidoarjo, untuk bergabung dengan SSB lainnya.
“Kelas satu SMP pindah ke Subangkit Soccer School, Porong, Sidoarjo. Pindah karena ingin mencari pengalaman di SSB lainnya,” tambah Eko.
Dari Subangkit Soccer School, Eko mulai mendapat porsi latihan dan diet makanan yang terprogram. Setiap pagi, Eko melahap menu latihan berupa jogging selama satu jam serta lari sprint 15 meter selama 15 kali. Selain itu, Eko juga diminta menghindari beberapa makanan.
“Selain latihannya lebih terprogram, ada diet khusus juga. Seperti diminta sebisa mungkin menghindari makanan yang digoreng, atau terlalu banyak makan gorengan,” ujar Eko.
Baca Juga: Cobain 6 Cara Mengembalikan Indera Perasa, Ampuh Cepat Atasi Dysgeusia!
Lepas dari Subangkit Soccer School, Eko mengikuti ajang Piala Suratin Cup U-17 sebanyak dua kali. Pada ajang Piala Suratin yang pertama, Eko bergabung dengan Persema Malang. Kedua, Eko bergabung dengan Persikoba Kota Batu.
Menariknya, saat mengikuti ajang Piala Suratin U-17 bersama Persikoba Kota Batu, Eko sempat harus pinjam sepatu. Praktis, selama satu minggu Eko memakai sepatu yang dipinjam dari teman sedesanya.
“Ibu akhirnya membelikan saya sepatu baru. Karena kasihan, seminggu di Batu pas laga Suratin itu harus pinjam sepatu ke teman,” ujar Eko.
Tak sia-sia, Eko yang dulunya sempat meminjam sepatu saat mengikuti Piala Suratin U-17 ternyata dapat membawa Gresik United merengkuh juara tiga Liga 3 Jawa Timur 2021.
“Alhamdulillah, dapat juara tiga saat Liga 3 Jawa Timur 2021. Saat itu final lawan Persewangi Banyuwangi di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Kami menang 2-1 waktu itu,” kenang Eko.
Kini ban kapten tim sepak bola Mojokerto melingkar di lengan Eko. Tanggung jawab baru telah terpampang di depan mata. Terlebih, tim sepak bola Mojokerto dibebani target tinggi.
“Sekarang jadi kapten, jadi ada tanggung jawab baru. Karena Mojokerto jadi tuan rumah,” ujar Eko.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati