News  

Pelatihan Jurnalistik #3, Garuda Literasi Belajar dan Evaluasi Cara Menulis Berita Bersama Tugu Jatim

Redaktur Tugujatim.id, Dwi Lindawati saat mengevaluasi salah satu karya member Pondok Inpirasi, di pelatihan jurnalistik yang digelar secara virtual, Minggu (08/08/2021). (Foto: Dokumen)

BOGOR, Tugujatim.id – Garuda Literasi (Gardasi) kembali menggelar pelatihan jurnalistik yang ketiga pada Minggu (08/08/2021) dengan tema “Kode Etik Jurnalistik”. Pelatihan kali ini sekaligus menutup rangkaian pelatihan jurnalistik yang sebelumnya sudah diadakan sebanyak dua kali. Pelatihan Jurnalistik #3 ini menghadirkan tiga pembicara keren yaitu, Herlianto.A selaku Asisten Redaktor Tugu Media Group, Gigih Mazda selaku Koordinator Liputan Tugu Jatim.id dan Dwi Lindawati selaku Redaktur Tugu Jatim.id. Pelatihan dilaksanakan secara online melalui Zoom meeting serta live YouTube “Pondasi Official” dengan dihadiri oleh 133 peserta di seluruh Indonesia.

Salah satu materi yang dibawakan yaitu “Evaluasi dan Contoh Berita yang Menarik untuk Dibaca” oleh Dwi Lindawati. Dwi Lindawati selaku Redaktur Tugu Jatim.id ini membawakan materi secara aplikatif. Dimulai dengan mengevaluasi salah satu karya dari member Pondok Inpirasi, dengan tegas Dwi Lindawati memperlihatkan kekeliruan dan memperbaiki mana yang harus dievaluasi.

“Kalau di dunia jurnalistik baper jangan dibawa, karena kita di dunia media” ujar Dwi Lindawati sebagai bentuk memberi semangat kepada seluruh peserta.

Dilanjutkan dengan memberikan contoh bagaimana membuat judul yang menarik untuk dibaca. Seperti “Dari Desa sampai Mendunia, Kisah Mohammad As’ad Anak Kampung yang mendunia” dikemas lebih menarik oleh Dwi Lindawati menjadi “Pondok Inspirasi Belajar dari Kisah Mohammad As’ad, “Anak Kampung” yang Kini Jadi Co-Founder DrilChem Australia”.

Dari judul kedua yang sudah diubah oleh Dwi Lindawati, artikel terlihat menjadi lebih menarik bagi para pembaca untuk membaca lagi dan lagi.

Dwi Lindawati juga menyisipkan pesan semangat di akhir acara agar peserta tidak takut dengan kesalahan dan terus mencoba.

“Jangan takut untuk salah. Salah itu adalah hal yang lumrah. Tapi jangan terus-terusan salah. Kalau misalkan kita sudah belajar bareng, mendapatkan ilmu dari manapun harus diaplikasikan. Kalau kita tidak mengaplikasikan itu,kapan kita akan membuat perubahan? Ketika menulis karya, niatkan untuk menebar kebaikan. Jangan sampai membuat berita haoks hanya untuk mengambil sensasi, tapi buatlah berita yang informatif dan menginspirasi,” pesan Dwi Lindawati saat mengakhiri sesi.

Garuda Literasi merupakan komunitas penggerak literasi yang dibangun Yayasan Pondok Inspirasi. Garuda Literasi mengangkat tema literasi kontekstual dengan fokus literasi dasar dan digital. Saat ini jumlah member Garuda Literasi lebih dari 1000 member yang bercita-cita membangun generasi muda berliterasi dan memberdayakan literasi di lingkungannya.