TUBAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten Tuban berhasil mencapai prestasi gemilang dengan menurunkan angka stunting di wilayahnya menjadi 17,8 persen. Angka tersebut mengalami penurunan 7,1 persen dari 2022 yakni 24,9 persen, berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Keberhasilan ini merupakan buah dari upaya serius dan komprehensif yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui program-program inovatif dan berkelanjutan, Pemkab Tuban telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap angka stunting, seperti gizi buruk, akses terhadap layanan kesehatan yang terbatas, dan pola makan yang tidak sehat.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap akar permasalahan, Pemerintah Kabupaten Tuban merancang strategi yang tepat untuk mengatasi angka stunting dengan efektif.
Baca Juga: 1 Mei Peringati Hari Buruh, Ini Alasan dan Sejarahnya!
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Esti Surahmi mengatakan, angka stunting di Kabupaten Tuban mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2021, angkanya mencapai 25,1 persen, kemudian menurun menjadi 24,9 persen pada 2022. Hingga 2023, angka stunting di Kabupaten Tuban berhasil menurun sebesar 7,1 persen menjadi 17,8 persen.
“Ini juga berkat kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban,” katanya.
Salah satu langkah kunci yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Tuban adalah meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Pemkab Tuban memperluas jaringan fasilitas kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan sehingga semua warga dapat dengan mudah mendapatkan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan.
Selain itu, program-program pendidikan gizi dan pola makan yang sehat juga menjadi fokus utama Pemkab Tuban. Melalui kampanye penyuluhan dan edukasi, masyarakat diajarkan pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
“Dalam upaya mencapai target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen pada 2024, pihak terkait terus menggencarkan sejumlah intervensi khusus sejak hulu,” terangnya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gizi dan pola makan yang sehat, masyarakat menjadi lebih mampu mengambil keputusan yang baik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi keluarga mereka.
Baca Juga: Bambang Pramujati Resmi Dilantik Jadi Rektor ITS Surabaya, Ini Profilnya!
Tidak hanya itu, Pemkab Tuban juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya untuk mengimplementasikan program-program kesehatan yang holistik dan berkelanjutan.
Kolaborasi lintas sektor ini membantu meningkatkan efektivitas program-program yang dilaksanakan dan memperluas dampak positifnya kepada masyarakat luas. Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Tuban dalam menurunkan angka stunting menjadi 17,8 persen merupakan bukti nyata komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan dan masa depan generasi muda.
“Untuk tercapainya target tersebut, kami mengajak masyarakat Tuban khususnya ibu hamil untuk mengonsumsi makanan-makanan tinggi protein seperti ikan,” ujarnya.
Dengan kerja keras, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing tinggi bagi generasi mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati