News  

Pemkot Kediri Hadirkan Inovasi Rumah Kurasi agar Produk UMKM Berjaya di Luar Negeri

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melihat produk UMKM saat meresmikan Rumah Kurasi di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Selasa (27/07/2021).(Foto: Humas Pemkot Kediri/Tugu Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melihat produk UMKM saat meresmikan Rumah Kurasi di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Selasa (27/07/2021).(Foto: Humas Pemkot Kediri)

KEDIRI, Tugujatim.id – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan Rumah Kurasi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Selasa (27/07/2021). Dalam peresmian tersebut, Khofifah merasa bangga karena Rumah Kurasi menjadi wadah pertama untuk mengkurasi UMKM di Indonesia agar dapat masuk pasar ekspor.

“Saya kali pertama tahu malah Februari 2021, ada ibu-ibu dari Malang yang mengaku sudah mengekspor keripik tempe sebanyak 6 ton ke Arab,” kata Khofifah.

Ternyata, Khofifah melanjutkan, kurator produk keripik tempe ialah dari Kota Kediri. Khofifah mengakui bahwa yang kali pertama membuat Rumah Kurasi itu Pemkot Kediri. Program tersebut akhirnya diteruskan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai perwakilan Jatim.

Dia menerangkan pentingnya adanya Rumah Kurasi karena industri kecil dan menengah (IKM) di Jatim mempunyai kontribusi terhadap PDRB sebesar 57,25 persen.

Khofifah berharap melalui Rumah Kurasi ini, banyak produk UMKM Kota Kediri yang lolos ke pasar ekspor, Selasa (27/07/2021).(Foto: Humas Pemkot Kediri/Tugu Jatim)
Khofifah berharap melalui Rumah Kurasi ini, banyak produk UMKM Kota Kediri yang lolos ke pasar ekspor, Selasa (27/07/2021).(Foto: Humas Pemkot Kediri)

“Betapa signifikan untuk pertumbuhan ekonomi kita. Pangsa pasar di luar negeri mulai terakses, sudah dimediasi dengan para diplomat dan diaspora,” ungkapnya.

Dalam kegiatannya nanti, Khofifah mengimbuhkan, Pemprov Jatim dan Pemkot Kediri akan bekerja sama dengan beberapa lembaga lain. Yakni, Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Kamar Dagang Indonesia untuk berkolaborasi dalam mengembangkan UMKM di Jatim. Jadi, produk UMKM di Jatim bisa terstandardisasi oleh pasar luar negeri.

“Produk yang memungkinkan dibantu ke pasar luar negeri, perlu standardisasi, kalau tidak dibantu maka nggak gaduk. Maka dibutuhkan akselerator, kurator,” terang Khofifah.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerangkan, memang tahun lalu Pemkot Kediri sudah memulai kurasi UMKM. Mulai dari kemasan, konten produk, hingga cara pemasaran mendapatkan pendampingan dari kurator agar dapat masuk pasar ekspor.

“Ada yang mungkin kurang menarik kemasannya, ada juga yang mungkin cara memasarkannya masih kurang, akan dikurasi terus sehingga jadi produk UMKM akan matang dari semua sisi serta layak masuk pasar ekspor,” ujar Mas Abu, sapaan akrabnya. (*)