KEDIRI, Tugujatim.id – Setahun pandemi Covid-19 tak bisa dipungkiri membuat kebosanan yang tinggi bagi anak. Seperti survei yang pernah dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengejutkan publik. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat pandemi Covid-19 membuat anak merasa berat dengan tugas. Ternyata 73,2 persen responden merasa berat mengerjakan tugas dari guru. Hanya 26,8 persen yang tidak merasa berat.
Taman Baca Masyarakat (TBM) Gelaran Jambu berinisiatif membuat kegiatan mendongeng untuk menghibur dan membangkitkan imajinasi anak.
Kegiatan yang berlangsung Sabtu (20/3/2021) lalu ini diakui untuk menghibur anak setelah setahun mengalami kebosanan karena proses PJJ selama ini. Terlebih, adanya kecenderungan anak yang mulai kecanduan dengan gawai atau gadget.
Mata puluhan anak-anak yang berkumpul di TBM Gelaran Jambu terlihat fokus ke satu titik. Yakni ke tangan Syafi’ Maulida yang memegang beberapa gambar. Mengisahkan beberapa cerita untuk anak-anak. Bahkan, anak-anak Desa Jambu, Keacamatan Kayen Kidul juga sangat senang diajak untuk bernyanyi bersama di ruangan tersebut.
Ketua TBM Gelaran Jambu, Anwaril Jalali, menerangkan kegiatan ini bermaksud memperingati Hari Dongeng Sedunia. Apalagi, kini masih dalam masa pandemi yang membuat anak bosan. Maka dibutuhkan kreativitas untuk membangkitkan imajinasi anak lagi.
“Kreasi ini agar anak mengembangkan imajinasi dengan dongeng,” katanya.
Di sisi lain, Ikhwan Susilo, Ketua FTBM Kabupaten Kediri, menegaskan kegiatan semacam ini merupakan upaya pemenuhan hak anak dalam mendapatkan perhatian dalam pendidikan nonformal. Harapannya jelas, kata Ikhwan, anak dapat berimajinasi sesuai dengan tugas perkembangan secara psikis.
Tak hanya itu, Ikhwan juga menilai kegiatan mendongeng merupakan salah satu upaya literasi yang dilakukan sejak zaman dulu yakni dengan bercerita atau bertutur tentang kearifan lokal.
“Dulu literasi kita dimulai dengan bercerita atau mendongeng, ini dasar sekali,” terangnya.
Ikhwan mengapresiasi beberapa TBM di Kabupaten Kediri yang masih mau berupaya melesatarikan literasi tradisional ini. Bahkan, ia mendorong TBM di Kabupaten Kediri tetap aktif berkegiatan dengan protokol kesahatan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19. (noe/gg)