MALANG, Tugujatim.id – Nama Ahmad Faisal Adi Firmansyah, 36, warga Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, sempat viral beberapa waktu lalu. Gara-gara dugaan kasus tabrak lari pada akhir 2022. Awal 2023 ini, pria kasus tabrak lari di Malang ini dilaporkan lagi terkait kasus dugaan penganiayaan.
Korban dugaan penganiayaan pria kasus tabrak lari di Malang itu adalah Fide Ade Nurmalavita, 33, warga Tlogomas, Kota Malang. Kepada wartawan, Fide menceritakan, dirinya bertemu Faisal saat acara gathering travel agent di Hotel Bwalk Malang, 31 Januari 2023. Keduanya merupakan panitia acara gathering tersebut.
“Ya, saya yang mengadakan acara gathering untuk mengenalkan produk bisnis saya dan kolaborasi produk lain sesama teman saya dengan mengundang sejumlah pelaku pariwisata. Saya kolaborasi dengan beberapa pebisnis, ada owner Warung Tani, owner Taman Kemesraan, owner Taman Langit, dan lain-lainnya,” ujarnya saat konferensi pers di kantor MS Alhaidary Law Firm pada Jumat (10/02/2023).
Setelah acara di Bwalk Malang, Fide mengatakan, acara dilanjutkan ke Warung Tani Kota Batu, lalu ke Taman Kemesraan di Pujon Kabupaten Malang. Nah, saat itulah Faisal disebut Fide mengganggu dan tidak mengindahkan acara yang sedang ada presentasi.
“Saat itu terlapor membuat kegaduhan, ngomong keras, mengganggu pokoknya,” terang Fide.
Pebisnis muda ini kemudian menegur Faisal di WhatsApp pribadi. Namun, dia menganggap tidak ada masalah karena Faisal juga mengaku salah lewat pesan singkat tersebut. Faisal sendiri sudah menunggu di mobil milik Fide untuk bersiap berangkat ke lokasi Taman Langit, lokasi gathering selanjutnya.
Fide menyatakan, dia dan Faisal memang satu mobil sejak dari Malang. Faisal yang menjadi sopir saat acara gathering tersebut. Saat itu Fide tidak mempunyai firasat buruk. Dia mengatakan, mobil yang dikemudikan Faisal bersama Fide keluar parkiran dan memimpin rombongan menuju lokasi selanjutnya sekitar pukul 16.45. Fide melanjutkan, Faisal kemudian mengamuk di mobilnya. Mulai dari memecahkan spion dalam, memukul dashboard, dan bertingkah aneh. Fide menjelaskan, Faisal mengemudikan mobilnya dengan kencang dan ngawur.
“Terlapor ini tanya kenapa saya menegurnya, dia marah karena ditegur. Ya saya berontaklah karena nyetir sembarangan. Terus dia minta turun dari mobil. Saya bilang, ya sudah kamu turun saja,” jelasnya kepada wartawan.
Akhirnya mobil menepi di pinggir jalan, masih di Pujon. Namun, Fide tidak memperbolehkan Faisal turun sebelum mobil rombongan di belakang lewat. Setelah lewat, Fide langsung meminta Faisal turun dari mobilnya.
Fide kemudian langsung pindah ke kursi kemudi. Namun tidak disangka, Faisal masuk lagi ke mobil tersebut dari pintu depan samping kiri. Saat itulah, tingkah Faisal semakin tidak jelas. Faisal memukul handphone ke dashboard mobil, memecahkan hiasan dan interior di dalam mobil, termasuk melempar barang-barang yang ada di dalam tas milik Fide.
“Saya diam saja karena shock. Lalu dia ngancam mau bunuh saya. Leher saya dicekik, tapi saya tahan pakai tangan, sampai gelang saya putus, dan melukai muka saya. Saya lebam-lebam, dia berdarah,” terangnya.
Kejadian di dalam membuat mobil tersebut goyang-goyang. Fide menceritakan, saat itu warga mulai berdatangan. Kemudian melihat Fide sedang dicekik. Fide langsung turun dari mobil dan lari ke rumah warga. Sementara Faisal diamankan warga sekitar.
“Dia ngancam, kalau saya lapor, saya mau dibunuh,” imbuhnya.
Namun, Fide tetap melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke Polsek Pujon. Lalu oleh polsek diarahkan untuk laporan di Polres Batu. Saat itu juga Fide langsung divisum.
“Jadi, hari itu juga 31 Januari 2023, saya laporkan pelaku ke Polres Batu. Saya juga sudah diperiksa oleh penyidik,” ujarnya.
Sementara itu, kuasa hukum pelapor MS Alhaidary SH menyatakan, pihaknya menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya ke Polres Batu. Alhaidary dan kliennya akan taat dan menghargai proses hukum yang sedang berjalan.
“Kami hargai proses hukum yang sedang berjalan. Jadi, kami akan menunggu update dari kepolisian,” ujarnya.