MALANG, Tugujatim.id – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) patut berbangga. Salah satu dosennya, Prof. Dr. Mujiono, M.Pd., resmi menyandang gelar Guru Besar (Gubes) dalam bidang Ilmu Linguistik Terapan Pendidikan Bahasa Inggris. Gelar ini diraih atas dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam dunia akademik maupun penelitian.
“Saya merasa rasa syukur kepada Allah SWT, sebab akhirnya bisa mencapai prestasi ini,” ujar Prof Mujiono, Jum’at (24/1/2025).
Menurut Prof Mujiono, perolehan gelar ini merupakan hasil kerja keras yang tidak terlepas dari keluarga, kolega, mahasiswa, serta institusi tempat ia bernaung.
“Pencapaian ini menjadi bukti pengakuan atas usaha dalam penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat,” sambungnya.
BACA JUGA: Kisah Muhammad, Sebut Mudahnya Kuliah di Unikama lewat Beasiswa KIP
Tambahnya, gelar ini juga menjadi motivasi untuk berkontribusi lebih besar dalam dunia akademik yang lebih mendalam, baik di tingkat nasional maupun internasional․
“Saya berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu․ Harapan ini menjadi tantangan baru yang harus dihadapi dengan semangat dan dedikasi untuk membuka banyak peluang kolaborasi dalam penelitian hingga pengembangan metode pembelajaran baru yang lebih luas dalam dunia pendidikan,” kata Prof Mujiono.
Pria kelahiran Tulungagung, 05 Maret 1973 ini menjabarkan, jika perjalanan karirnya meraih gelar Profesor tidaklah mudah. Dimulai dengan pemenuhan syarat administratif, ia melangkah naik dari Asisten Ahli, Lektor, hingga Lektor Kepala.
Produktivitas dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal bereputasi nasional maupun internasional, serta keterlibatannya dalam konferensi dan kolaborasi penelitian, juga menjadi kunci penting.
“Dengan kerja keras, konsistensi dalam publikasi, serta komitmen terhadap pengembangan keilmuan dan pengajaran, gelar Guru Besar akhirnya dapat diraih,” katanya.
Hal ini didukung dengan fokus utama penelitian Prof Mujiono terkait pengembangan strategi pembelajaran berbasis linguistik terapan yang berorientasi pada peningkatan kompetensi berbahasa Inggris secara efektif dan kontekstual․
BACA JUGA: Mahasiswa Unikama Meraih Emas dan Perak di Brawijaya University Karate Championship 2024
Ia menyebut, penelitian ini mencakup berbagai aspek, seperti analisis kebutuhan pembelajar, pengembangan materi berbasis teknologi, serta penerapan pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa․
Dampaknya terhadap pengembangan pendidikan bahasa Inggris sangat signifikan, terutama dalam meningkatkan kualitas pengajaran melalui penerapan metode yang lebih adaptif, berbasis data, dan sesuai dengan kebutuhan pembelajar di era globalisasi.
“Harapannya, hasil penelitian tersebut berkontribusi dalam pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan aplikatif, serta memperkuat kebijakan pendidikan bahasa di tingkat institusional maupun nasional,” tegas pria yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Bidang Akademik Pascasarjana Unikama itu.
Lebih jauh, ia mengakui bahwa tantangan terbesar perjalanan akademiknya yakni tuntutan untuk konsistensi dan kemampuan beradaptasi.
Bukan saja adaptasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan memenuhi standar akademik yang semakin tinggi.
“Menjaga keseimbangan antara tanggung jawab sebagai pendidik, peneliti, dan pengabdi masyarakat sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal manajemen waktu dan prioritas,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kearifan Lokal Jadi Sorotan Pakar Hukum Tata Negara Fahri Bachmid di Wisuda Unikama 2023/2024
Namun, dengan komitmen yang kuat, dukungan dari lingkungan akademik, serta semangat untuk terus belajar dan berinovasi, tantangan-tantangan tersebut dapat ia hadapi sebagai peluang untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi keilmuan․
Ke depan, ia berharap agar para generasi muda maupun rekan akademisi untuk mampu berkomitmen dalam meningkatkan kinerja akademik. Bukan saja publikasi ilmiah, melainkan pengajaran, dan pengabdian masyarakat untuk mencapai jenjang kepangkatan hingga profesor․
“Konsistensi, perencanaan karier yang jelas, serta kolaborasi yang luas sangat penting untuk memenuhi syarat kepangkatan․ Kesabaran dan ketekunan dalam proses administratif juga diperlukan agar dapat meraih pencapaian tertinggi di dunia akademik,” tutup Prof Mujiono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Darmadi Sasongko