Tugujatim.id – Sanggoe Dharma Tanjung atau lebih akrab disapa Sanggoe Tanjung adalah atlet skateboard dari Indonesia yang meraih medali perak kategori Men’s Street pada Asian Games 2023 di Hangzhou, Cina, pada Rabu (27/9/2023).
Skater asal Bali yang lahir pada 28 Desember 2001 ini berhasil mempertahankan gelar medali perak yang ia raih pada Asian Games 2018, di Jakarta-Palembang, Indonesia.

Meskipun gagal mengeksekusi trik pertama, ketiga, dan kelima di Qiantang Roller Sports Centre Hangzhou, Sanggoe berhasil meraih medali setelah mengumpulkan akumulasi poin sebanyak 200,63.
Di sisi lain, tuan rumah dengan atletnya Jie Zhang meraih medali emas dengan akumulasi poin 231,14 dan rekannya Jianjun Su berhak atas perunggu dengan akumulasi 195,73 poin.
Belajar Autodidak
Sanggoe tidak memiliki sosok pelatih definitif. Selain itu, ia tidak mengikuti pelatnas yang berkelanjutan. Sanggoe hanya mengandalkan instingnya sebagai street skateboarder.
Ia mulai bermain skateboard sejak usia lima tahun. Tidak ada yang mengira, papan luncur yang menjadi sahabatnya sejak kecil itu pun mampu membawa namanya dan mengharumkan Indonesia di dunia internasional.

“Waktu umur lima tahun, om saya sempat bikin skatepark di Bali, namanya Base Skatepark, itu terbesar di Asia Tenggara, tapi sekarang sudah tutup. Saya latihan dari om saya, karena beliau main skate juga,” ujar Sanggoe mengutip dari medcom.id.
Berawal dari mengamati orang-orang yang bermain di skatepark kepunyaan pamannya di Bali, Sanggoe mencoba bermain skateboard untuk pertama kalinya. Di skatepark tersebut, Sanggoe tidak sungkan untuk bertanya kepada teman sepermainannya, hal itu sangat membantunya dalam mengulik trik-trik tertentu dalam dunia skateboard.
Di sanalah, Sanggoe mendapat ilmu berharga hingga membentuk karakternya menjadi salah salah satu atlet skateboard terbaik di Indonesia. Ditambah lagi ia beruntung memiliki paman dan keluarga yang senantiasa selalu memberikan dukungan kepadanya.
Sanggoe memulai karirnya di dunia skate dari sebuah kejuaraan lokal di Bali. Kemudian ia mulai menunjukkan kemampuannya di kejuaraan internasional dengan mengikuti kompetisi skateboard di berbagai belahan dunia.
Pernah Berhenti Main Skate
Memulai karir di dunia papan luncur sejak dini, banyaknya halangan serta tantangan yang membuatnya berpikir untuk berhenti dari kebiasaan dan hobinya tersebut. Terlebih ketika skatepark milik keluarganya berhenti beroprasi.
“Mulai kapan ya, karena saya setiap hari main skate, sempat berhenti satu atau dua tahun karena di Bali tidak ada skatepark semenjak Base Skatepark ditutup. Saya cuma main di jalan, tapi nggak sering,” ujar Sanggoe masih dikutip dari medcom.id
Menurut Sanggoe, skateboard bukan sekedar olahraga tetapi lebih condong ke lifestyle. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ia menganggap kedua hal tersebut sama saja. “Menurut saya lebih ke lifestyle. Tapi saya setuju-setuju saja skateboard dianggap olahraga, karena kan keluar keringat juga. Jadi, lifestyle, olahraga, dua-duanya sih,” tambah Sanggoe.
Seiring berjalannya waktu, arena baru bernama Motion Skatepark lah yang menggugah hasrat Sanggoe untuk kembali bermain skateboard.
Sederet Prestasi

Di usianya yang relatif masih muda, Sanggoe memiliki segudang prestasi yang membanggakan. Kejuaraan internasional yang pertama diraihnya adalah Festival International des Sports Extremes (FISE World) di Malaysia pada 2014. Pada saat itu, Sanggoe berhasil menduduki peringkat ketiga.
Di tahun selanjutnya, Sanggoe kembali mengikuti kejuaraan FISE World di Malaysia pada Desember 2015 dan menyabet gelar juara dua.
Lalu, ia kembali menunjukan kemampuannya dan menjuarai ajang FISE Sport World Series di Montpellier, Prancis, pada 2016 di kelas skateboarding amatir.
Selain itu, Sanggoe pernah mendapat peringkat ketiga di Casa X League 2017 di Shanghai. Berkat kemampuannya di dunia skateboarding, Sanggoe mendapat berbagai sponsor dari perusahaan-perusahaan besar seperti Rip Curl dan Volcom.
Berkat sederet pengalaman serta prestasinya di kancah internasional itu lah, pada 2018 Sanggoe berkesempatan mewakili Indonesia pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, bersama delapan atlet lainya. Pada saat itu, Sanggoe menjadi atlet termuda dan berhasil menyabet medali perak dan ia bisa mempertahankannya pada Asian Games 2023 di Hangzhou, Cina.
Harap Adanya Pelatnas Berkelanjutan
Sebelum berangkat ke Hangzhou, atlet peraih medali emas di Sea Games 2019 tersebut dipanggil Pengurus Besar Sepatu Roda Indonesia saat berlatih di Pulau Dewata. Ia dipanggil untuk mengikuti pelatnas yang hanya diberi waktu satu minggu di Jakarta.
“Saya melihat kalau cabang-cabang olahraga lain itu pelatnasnya lama. Kami bisa dibilang tidak ada pelatnas karena hanya berkumpul satu minggu di Jakarta. Itu pun latihannya mendingan saya latihan sendiri di Bali daripada di Jakarta,” kata Sanggoe dikutip dari hangzhou2022.cn.
Sanggoe berharap adanya program pelatnas yang berkesinambungan untuk ke depannya. Hal itu disampaikan Sanggoe kepada Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Basuki Hadimuljono yang ikut menyaksikan saat Sanggoe sedang berjuang merebutkan medali perak di Asian Games 2023.
“Saya latihan mandiri di Bali, pasti ada perubahan dari Asian Games sebelumnya, karena saya sudah suka, saya hobi dari kecil, dari usia lima tahun sudah main skateboard. Ya saya cuma ingin ada pelatnas saja nanti,” kata Sanggoe dikutip dari mediaindonesia.com.
Penulis: Fachrul Eka (Magang)
Editor: Lizya Kristanti