SURABAYA, Tugujatim.id – Polemik penggunaan nama Arema memaksa semua pertandingan di Grup G Liga 4 Kapal Api PSSI Jawa Timur ditunda. Keputusan ini diambil menyusul keengganan Arema Indonesia mengganti nama meski hak merek Arema telah resmi terdaftar dan dimiliki oleh PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI).
PT AABBI mengirim surat resmi kepada PSSI untuk menunda pertandingan yang melibatkan Arema Indonesia dan permintaan itu dikabulkan. Pada 5 Januari, PSSI menerbitkan surat penundaan yang juga didukung oleh larangan dari Polresta Malang Kota untuk menggelar laga Arema Indonesia.
Namun, keputusan ini memicu reaksi keras dari manajemen Arema Indonesia. Mereka menuduh Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim Amir Burhannudin sebagai dalang di balik penundaan tersebut. Tidak berhenti di situ, Arema Indonesia bahkan berencana menggugat Amir secara hukum.
Menanggapi tuduhan itu, Amir tetap tenang dan menyebut tudingan tersebut tidak berdasar.
Baca Juga: Memaknai Kelahiran dan Kehadiran: Refleksi Satu Tahun Pesantren Budaya Karanggenting
“Jangan terus-terusan menuduh. Itu fitnah karena semua ada proses korespondensinya. Kalau diperlukan, saya juga siap mengambil langkah hukum,” ujar Amir tegas dalam rilis resmi yang diterima Tugu Jatim, Rabu (08/01/2025).
Amir juga membantah tudingan jika keputusan tersebut diambil secara sepihak. Amir berujar, sebelum keputusan diambil, pihak Asprov PSSI Jatim telah berdiskusi dengan perwakilan klub, termasuk tim hukum Arema Indonesia.
“Mereka punya lawyer. Mereka tahu kondisi ini sudah sejak lama. Bahkan pertemuan dengan kami adalah atas inisiatif mereka sendiri,” ungkap Amir.
Dia menekankan bahwa masalah penggunaan nama Arema sudah diketahui pihak Arema Indonesia sejak 2017, namun tidak ada langkah penyelesaian yang diambil.
“Jangan mengadu domba dan bermain sebagai korban. Mereka sebenarnya sudah paham, tapi malah abai,” kata Amir.
Baca Juga: Virus HMPV Rentan Serang Anak-Anak, Dinkes Tuban Tegaskan Belum Ada Kasus
Dia juga meminta Arema Indonesia untuk tidak memprovokasi pihak lain.
“Jadi jangan diputarbalikkan dan mengadu-adu. Tidak ada yang namanya keputusan prosesnya, karena semua ada proses dan penundaan tersebut tidak hanya terkait AI saja tapi klub lain yang terisomasi juga,” ujar Amir.
Polemik ini menjadi perhatian publik, terutama para pencinta sepak bola di Jawa Timur yang berharap konflik segera diselesaikan agar kompetisi dapat berjalan kembali dengan lancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Abidhah Jinan Salma Octavia/Magang
Editor: Dwi Lindawati