KEDIRI, Tugujatim.id – Tren jual beli atau transaksi online pada sektor pertanian dan tanaman meningkat. Bahkan, penjualan tanaman dari Kediri ini mulai menyerbu pasaran luar negeri. Selama dua tahun terakhir, PT Pos Kediri mencatat ada lebih dari 4.000 item tanaman hias dari Kabupaten Kediri terkirim ke pasaran luar negeri.
“Jual belinya sudah antar negara, termasuk lagi boom tanaman hias di Kediri ada beberapa titik, banyak juga pembelinya dari fasilitas aplikasi atau web ya,” ungkap Kepala Kantor Pos Kediri, Sigit Sugiharto saat diwawancarai Tugu Jatim ID.
Menurutnya, pengiriman tanaman hias ini mempunyai syarat khusus. Seperti, Fitosanitary yang merupakan izin usaha yang diterbitkan Kementerian Pertanian dan dilampiri dokumen Balai Karantina.
“Tanaman bisa dikirim, asal pengusaha melengkapi izinnya,” imbuh Sigit.
Ia menuturkan ada perizinan dengan ketat ini untuk memastikan beberapa pengawasan yang harus diperhatikan oleh pengekspor. Seperti, kondisi akar, hama dan cacing. Maka, harus ada perlindungan sejak pengiriman dari Indonesia melalaui Balai Karantina Pertanian.
Ditanya tentang jenis, Sigit tidak menyebut secara tepat apa saja macam tanaman hias yang diekspor. Namun, ia melihat kecenderungan tanaman jenis aglonema.
“Kalau jenis saya nggak begitu hafal, tapi jenis-jenis aglonema itu ada,” terang Sigit.
Sigit menilai ada beberapa pengusaha tanaman hias yang telah melaksanakan transaksi online dari tiga kecamatan di Kabupaten Kediri. Yakni, dari Kecamatan Ngadiluwih, Mojo, dan Papar.
Tidak hanya tanaman hias, ia melihat kecenderungan transaksi online ekspor impor pun meningkat semenjak masyarakat banyak menggunakan aplikasi yang tersedia. Maka dari itu, pihaknya ingin melakukan sosialiasi dengan individu dan komunitas yang aktif melakukan transaksi online tersebut.
“Ada kecenderungan untuk selalu naik. Barang korea masuk kesini juga banyak, kayak K-pop. Di sini dijual lagi ke anak sekolah,” pungkasnya. (noe/gg)