MALANG, Tugujatim.id – Sudah berusia hampir 91 tahun, gedung Balai Kota Malang rupanya menyimpan sejarah tersendiri. Menurut Pakar Sejarah Universitas Negeri Malang (UM), Dr. R. Reza Hudiyanto, M. Hum, gedung tersebut didirkan pertama kali oleh Wali Kota Malang pertama Malang H. I. Bussemaker.
“Pada saat itu, Balai Kota Malang masih mengontrak sebuah rumah kecil di sekitar Gereja Katedral Kayutangan atau Gereja Katolik Kayutangan,” katanya mengawali kisah sejarah itu.
Hal tersebut yang kemudian mendorong H.I Bussemaker, mengusulkan ide agar didirikan sebuah bangunan Gemeentehuiz (balai kota) yang mengakomodir pelayanan masyarakat. Sekaligus mengatasi masalah perkembangan kompleksitas masyarakat di Kota Malang.
“Ini sebenarnya merupakan hasil sayembara dari pemerintah Kota Malang. Waktu itu yang menjadi wasit adalah Hoofd Van Landsgebouwdients. Kemudian, Dinas Bangunan Pemerintah namanya Ir. W. Lemei, dia mengadakan sayembara dan ada 22 desain gambar yang masuk. Namun dari 22 desain itu (hanya) 3 yang lolos. Sehingga pada tanggal 14 Januari 1927 diputuskan dari panitia bahwa pemenang dari desain itu adalah Ir. H. F Horn, seorang arsitek dari semarang. Yang waktu itu desainnya diberi judul ‘Voor de Burgers van Malang’ yang berarti ‘Untuk Warga Kota Malang’,” bebernya
Baca Juga: Erick Thohir: Pakai Mobil Listrik, Jakarta-Bali Hanya Rp 200 Ribu
Kemudian, terhubung dengan Jalan Besar, Daendels Boulevard (Jalan Kertanegara). Lalu, terhubung dengan jalan menuju stasiun Kota Malang.
“Kalau saya melihat stasiun Kota Malang sebagai fungsi ekonomi. Kemudian pendidikan sebagai fungsi sosial dan bangunan (Balaikota) ini sebagai fungsi politik. Ini kemudian menjadi sentral dari sebuah aktivitas atau sistem pemerintahan di Kota Malang pada era kolonial,” tandas dia. (fen/gg)