KEDIRI, Tugujatim.id – Setahun pandemi Covid-19, aktivitas persekolahan masih belum juga dibuka sepenuhnya. Begitu pula dengan Sekolah Alam Ramadhani, di Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri. Meskipun belum membuka sekolahnya, dengan protokol kesehatan yang cukup ketat sekolah tersebut menghibur anak-anak dengan wayangan sederhana.
Keriangan anak-anak di Sekolah Alam Ramadhani tampak ketika Ki Ompong Soedharsono asal Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Kedatangannya ke Kediri pada Selasa (9/3/2021) siang ini sengaja untuk memperkenalkan tradisi wayang kepada anak-anak.
“Saya ajak mereka kenal dengan pentas pertunjukan wayang sebagai sarana interaksi dengan alam dan sekitarnya,” terang Ki Ompong.
Menurutnya, pertunjukan wayang merupakan salah satu wadah untuk memberikan contoh pendidikan karakter, misalnya seperti sopan santun. Namun, kondisi pandemi dikhawatirkan akan mengikis pesan yang ada dalam cerita pewayangan.
Belum lagi, kata Ki Ompong, digitalisasi juga harus disikapi dengan bijak. Termasuk mengikuti perkembangan zaman, Ki Ompong menilai hal perlu dilakukan para dalang dan pegiat dunia wayang. Dikarenakan, agar anak tetap mendapatkan warisan tradisi wayangan ini sesuai dengan zamannya.
Secara spesifik, Ki Ompong menamakan pertunjukan wayangnya dengan sebutan Wayang Blang Bleng.
Maksudnya ialah ia hanya memberikan pengenalan wayang dengan menggabungkan penceritaan wayang dengan dunia keseharian.
Dalam cerita wayang yang ia kisahkan di Sekolah Alam Ramadhani itu terdapat tokoh polisi, petani, dan sebagainya. Bahkan, ia juga menyelipkan permainan tradisional seperti egrang dan balap bakiak.
“Ya begitu Blang Bleng, saya gabung biar ada edukasi, kesannya memang gak teratur tapi biar anak-anak bisa mengenal satu mainan dengan mainan lainnya,” pungkasnya. (noe/gg)