MALANG, Tugujatim.id – Cerita Aditya Saiful Anam, siswa kelas VI SD, yang berangkat lomba karate menggunakan sepeda bersama ibunya, Sulastri, sejauh 30 km dari Desa Jenggolo ke Singosari menggerakkan banyak orang untuk membantu kehidupan keduanya yang terjerat kemiskinan. Jajaran Polres Malang dan Polsek Kepanjen akhirnya memberikan bantuan berupa sembako dan berencana membedah rumah Ibu Sulastri yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini.
“Amanah dari Bapak Kapolres untuk menyampaikan sedikit bantuan sembako untuk kehidupan sehari-hari Ibu Sulastri yang mana kita tahu beliau bekerja sebagai pemulung,” terang Kapolsek Kepanjen AKP Sri Widyaningsih mewakili Kapolres Malang saat turun langsung ke rumah Ibu Sulastri pada Rabu (15/09/2021).
Widya juga mengatakan, pihaknya tengah berusaha menyegerakan untuk merenovasi rumah Ibu Sulastri dan Saiful.
“Kita ketahui juga bersama bahwa kondisi rumahnya seperti itu, maka saya selaku Kapolsek Kepanjen bekerja sama dengan kepala desa maupun muspika akan mengajukan bedah rumah bersama BAZNAS. Saya juga tadi berkoordinasi dengan kabag kesra untuk disegerakan (bedah rumah) karena sudah tidak layak huni,” tegasnya.
Menurut dia, mereka wajib dibantu karena hanya Ibu Sulastri yang bekerja menghidupi keluarga.
“Dia hidup sendiri bersama anaknya, yaitu Saiful, yang mana suaminya sudah meninggal,” ujarnya.
Sebelumnya, viral video di TikTok yang memperlihatkan seorang ibu-ibu yang mengantarkan anaknya meraih juara lomba karate dengan mengayuh sepeda. Yang membuat netizen terharu, sang ibu adalah seorang pemulung dan tetap tekun mengantarkan anaknya meski keduanya harus bersepeda sejauh sekitar 30 km dari Kepanjen ke venue lomba di Singosari.
Keduanya adalah Aditya Saiful Anam dan ibunya, Sulastri, warga Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Dalam video tersebut, terlihat keduanya membawa sepeda masing-masing dan sang anak ternyata meraih juara. Itu terlihat dari piala yang dibawa oleh anak yang ternyata biasa dipanggil Ipul ini.