SURABAYA, Tugujatim.id – Upaya pemerintah dalam menekan mobilitas masyarakat untuk mengurangi penularan Covid-19 dengan penerapan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu seperti tidak berjalan cukup efektif. Hal tersebut terlihat dari mobilitas masyarakat yang masih tinggi dan hanya terjadi penurunan sebesar 30 persen saja.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko bahwa menurut kacamata dan penilai dari Jakarta.
“Menurut kacamata Jakarta, dari tim penilai, kita baru 30 persen (penurunan, red) tingkat mobilitasnya,” ujarnya, Selasa (13/7/2021).
PPKM Darurat Ditargetkan Turunkan 50 Persen Mobilitas Masyarakat
Jika mengacu pada data tersebut, artinya PPKM Darurat masih belum maksimal. Sebab, target penurunan mobilitas masyarakat seharusnya berada di atas angka 50 persen.
Apabila pencapaian penurunan mobilitas masyarakat sudah mencapai 50 persen atau bahkan lebih. Hal itu, jelas Kombes Gatot, merupakan pencapaian yang begitu bagus dan ideal sesuai target. Dengan waktu yang dipakai penerapan sekitar 2-3 minggu.
“Dengan harapan 2 atau 3 minggu itu akan terlihat kurva penurunan Covid-19 yang ada di Jawa Timur. Kalau masih ramai ya gak turun-turun,” jelasnya.
Selain itu, Kombes Gatot, berdasarkan analisis dari Polda Jatim selama 7 hari penerapan PPKM Darurat dan dilakukan penutupan sebagian ruas-ruas jalan di kota/kabupaten, mobilitas masyarakat mulai melandai signifikan, artinya aktivitas masyarakat mengalami penurunan dari sebelum penerapan PPKM Darurat.
“Makanya, kita lihat nanti 2 minggu lagi itu ada penurunan yang tekonfirmasi (Covid-19, red) gak? Targetnya itu. Makanya dilakukan kegiatan pembatasan masyarakat itu,” tuturnya.
Perku diketahui, Polda Jatim telah melakukan berbagai pembatasan kegiatan masyarakat dengan melakukan penutupan jalan akses masuk Kota/Kabupaten di Jawa Timur untuk mensukseskan PPKM Darurat sampai 20 Juli 2021 tersebut.