Tugujatim.id – Bisnis musiman memang terkadang cukup menggiurkan untuk meraup cuan dengan cepat. Tapi, kamu yang tertarik menekuni dunia bisnis ini perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya agar modalmu tak sia-sia. Apa saja yang perlu kamu pertimbangkan?
Pelanggan yang stabil ada sepanjang tahun hingga ada yang menghadapi pasang surut oleh musim yang biasa dinamakan bisnis musiman yang selalu terjadi dalam dunia bisnis.
Nah, bisnis musiman adalah jenis bisnis yang mengalami perubahan dalam permintaan, pendapatan, dan operasi sepanjang tahun. Meski bisnis ini mungkin membuat beberapa orang berpikir tentang tenda es krim di tepi pantai atau toko yang penuh selama liburan, kenyataannya bisnis ini mencakup banyak industri mulai dari pertanian dan pariwisata hingga ritel maupun perhotelan.
Mengoperasikan bisnis musiman memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga memerlukan pertimbangan yang cermat dan perencanaan yang komprehensif untuk mencapai keberhasilan. Berikut ulasan beberapa kelebihan dan kekurangan dari bisnis ini yang dapat menjadi pertimbangan sebelum kamu menekuninya.
Kelebihan Bisnis Musiman
1. Puncak Potensi Pendapatan Tinggi
Potensi pendapatan tinggi selama peak season adalah salah satu keuntungan terbesar dari bisnis musiman. Misalnya toko penjualan pakaian maupun hiasan hari besar Ramadan maupun Natal.
Selain itu, bisa juga seperti resor ski yang berkembang di musim dingin atau kafe ice cream di tepi pantai yang ramai di musim panas, bisnis dapat memanfaatkan periode permintaan yang meningkat dan sering kali menghasilkan sebagian besar pendapatan tahunan dalam waktu singkat, serta penggunaan sumber daya pada bisnis juga lebih efisien dibandingkan bisnis sepanjang tahun.
2. Biaya Overhead Lebih Rendah
Bisnis musiman dapat memperoleh keuntungan dari biaya overhead yang lebih rendah selama musim non-peak karena kebutuhan tenaga kerja yang lebih rendah, tagihan utilitas yang lebih rendah, dan kebutuhan inventaris yang lebih sedikit. Akibatnya, bisnis ini dapat meningkatkan profitabilitas mereka dengan mengoptimalkan pengeluaran untuk memenuhi permintaan musiman atau perlu menjaga stabilitas keuangan.
3. Fleksibilitas dan Keseimbangan Hidup
Bisnis musiman memberi pengusaha lebih banyak fleksibilitas dalam mengatur waktu dan sumber daya. Untuk mempersiapkan peak season berikutnya, pemilik dapat berkonsentrasi pada perencanaan strategis, strategi pemasaran, dan peningkatan operasi.
Selain itu, fleksibilitas ini dapat membantu mengejar pekerjaan atau minat lain selama musim tidak ramai dengan kata lain mengambil pekerjaan sementara pada bidang lain serta dengan tidak menuntut jam kerja banyak waktu bisa digunakan untuk mengejar hobi.
4. Pemasaran yang Ditargetkan
Bisnis ini dapat memaksimalkan dampak dengan menargetkan demografi tertentu dan merancang promosi untuk periode permintaan puncak. Dengan kata lain dapat memanfaatkan waktu sebelum peak season untuk dapat menyusun/merencanakan, mengembangkan, serta mematangkan strategi bisnis untuk operasional usaha yang sesuai dengan tren maupun kebutuhan hingga dapat menjadi ahli pada segmen pasar tertentu.
5. Peluang untuk Inovasi
Musim non-peak adalah waktu yang bagus untuk mencoba hal-hal baru dan mencoba hal-hal baru. Bisnis dapat menggunakan waktu yang lebih lama untuk berinovasi dan tetap unggul dari pesaing misalnya dengan membuat produk baru, menyempurnakan layanan, atau menerapkan perbaikan operasional. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan pengalaman pelanggan yang berdampak pada loyalitas pelanggan.
Kekurangan Bisnis Musiman
1. Variabilitas Pendapatan
Variabilitas pendapatan atau penghasilan yang tidak terprediksi yang melekat adalah salah satu masalah terbesar bagi bisnis musiman. Mengandalkan musim puncak untuk pendapatan berarti bisnis harus berhati-hati dalam mengelola uang agar usaha dapat bertahan selama periode yang lebih lambat atau non-peak season. Prediksi dan perencanaan keuangan jangka panjang dapat menjadi sulit karena fluktuasi pendapatan dan memungkinkan kinerja memburuk karena hal tersebut.
2. Tantangan Pemenuhan Staf
Merekrut dan mempertahankan staf musiman dapat menjadi tantangan besar bagi perusahaan, terutama di pasar tenaga kerja yang kompetitif dengan gaji dan tunjangan yang lebih mewadahi. Sumber daya yang terbuang atau berganti-ganti serta kualitas layanannya dapat berpengaruh pada kesulitan pencarian karyawan yang berkualitas tinggi, bersedia bekerja dalam waktu singkat, dan siap dilatih untuk memenuhi permintaan puncak.
3. Manajemen Inventaris
Menjaga keseimbangan inventaris untuk memenuhi permintaan yang berubah-ubah bisa menjadi tantangan yang sulit bagi bisnis musiman. Memperkirakan permintaan yang berlebihan dapat menyebabkan inventaris berlebihan dan biaya penyimpanan yang meningkat, sementara memperkirakan permintaan yang berlebihan dapat menyebabkan kehabisan stok dan kegagalan penjualan. Untuk mengoptimalkan profitabilitas, memerlukan strategi manajemen inventaris yang efektif, akurat, dan efisien.
4. Ketergantungan pada Cuaca
Cuaca dapat sangat memengaruhi bisnis ini seperti memengaruhi permintaan pelanggan dan kelayakan operasional. Cuaca yang tidak terduga seperti badai atau suhu yang tidak wajar dapat mengganggu operasi bisnis dan menyebabkan kerugian pendapatan.
5. Jenuh Pasar
Jenuh pasar dapat menjadi tantangan besar bagi bisnis di tempat wisata atau industri musiman yang terkenal. Selama peak season persaingan yang intens dapat menurunkan harga, mengurangi margin keuntungan, dan membuat kesulitan bagi bisnis kecil untuk menonjol dan menarik pelanggan. Maka dari itu, perlu adanya perencaan strategis dengan menjangkau pelanggan menggunakan cara relevan dan pada waktu yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer : Dhevia Tripitakananda/Magang
Editor: Dwi Lindawati