Unik, Ustaz Nyanyi Lagu Mandarin di Malam Kesenian Perayaan Imlek Kelenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan

mandarin tugu jatim
Wujud kerukunan beragama. Ustaz Mukhammad Sucipto, Kepala Pondok Pesantren Al Falah, Beji, Pasuruan, melantunkan lagu mandarin di malam kesenian perayaan  Imlek 2574 di Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Kota Pasuruan, pada Sabtu (28/1/2023). Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

PASURUAN, Tugujatim.id – Kerukunan antar umat beragama begitu terasa di malam kesenian perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina 2574 Kongzili di Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Kota Pasuruan, pada Sabtu (28/1/2023) malam.

Di malam puncak perayaan Imlek itu, berbagai umat lintas agama di Pasuruan saling berbaur dan berbagi suka cita.

Dalam malam kesenian itu, tidak hanya disuguhkan barongsai dan tari-tarian khas mandarin saja, namun juga penampilan dari berbagai umat lintas agama.

mandarin tugu jatim
Penampilan Barongsai Kelenteng Tjoe Tik Kiong menghibur masyarakat Kota Pasuruan dalam perayaan Imlek. Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

Salah satu yang unik adalah penampilan seorang ustaz yang dengan fasih menyanyikan lagu mandarin. Kepala Pondok Pesantren Al Falah Pasuruan, Ustaz Mukhammad Sucipto melantunkan lagu populer mandarin berjudul Yueliang Daibiao Wo De Xin.

Peserta acarapun ikut menyanyikan bersama lantunan lagu mandarin yang dinyanyikan pengasuh pondok pesantren di Desa Gajahbendo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan itu.

“Saya ingin menghibur teman-teman Tionghoa sekaligus surprise dengan pakai kopyah terkesan santri tapi menyanyikan lagu mandarin,” ujar Sucipto.

Sucipto menyatakan bahwa dirinya sudah lama fasih berbahasa mandarin karena menjadi alumni sekolah bahasa di Yayasan Kelenteng Tjoe Tik Kiong.

Dia juga sudah terbiasa berinteraksi dan hidup rukun dengan kaum Tionghoa. “Di Kelenteng Tjoe Tik Kiong, saya belajar tiga bahasa, salah satunya cina, dari situ pergaulan saya dengan kaum thionghoa sangat dekat,” ungkapnya.

Kasi Keagamaan Kelenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan, Yudi Dharma Santoso menyatakan bahwa puncak perayaan Imlek tahun ini digelar lebih meriah dibanding tahun sebelumnya saat pandemi Covid-19.

Semua elemen masyarakat dari berbagai agama dipersilahkan untuk ikut merasakan kemeriahan perayaan Imlek, termasuk mengundang jajaran forkopimda dan tokoh agama di Kota Pasuruan.

“Kita ingin berbagi kasih dan menghibur berbagai masyarakat, walau tanpa undangan tetap diperbolehkan masuk, kita juga sediakan makan gratis dan dijamin halal,” ujar Yudi.

Kelenteng Tjoe Tik Kiong juga menggandeng berbagai kelompok dan komunitas lintas agama untuk ikut tampil dalam pentas seni.

mandarin tugu jatim
Penampilan fashion show baju mandarin di malam kesenian perayaan Imlek 2574 di Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Kota Pasuruan, pada Sabtu (28/1/2023). Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

Pentas dibuka dengan tarian Gong Ci Fa Cai dari yayasan sekolah Kristen Elkana, dilanjutkan hiburan Barongsai dan peragaan fashion show baju mandarin. Adapula persembahan lagu dari komunitas Gusdurian Pasuruan Raya dan lagu mandarin dari perwakilan tokoh agama Islam.

mandarin tugu jatim
Komunitas Gusdurian Pasuruan Raya mempersembahkan lagu di malam kesenian perayaan Imlek 2574 di Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Kota Pasuruan, pada Sabtu (28/1/2023). Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim

“Kami berbagai kasih untuk memupuk rasa persaudaraan, harapan kita Kota Pasuruan tentram, damai, rukun, dan punya semangat baru untuk lebih baik,” pungkasnya.