MALANG, Tugujatim.id – Sebuah video tengah viral di media sosial. Di mana dalam video itu tampak pemain futsal Kota Malang menendang bola dan terkena kepala pemain Kabupaten Blitar. Video itu diunggah akun Instagram @media.ntara dan direpost oleh akun Instagram @malangraya_info.
Dalam video tersebut terdapat keterangan dengan narasi yang cukup panjang. “Ngeri!!! Pertandingan futsal antara Kota Malang vs Kab Blitar di Porprov VIII Jatim 2023. Pada saat tim Kabupaten Blitar melakukan sujud syukur, merayakan kemenangan, pemain Kota Malang menendang keras di kepala pemain Kab Blitar yang berakhir dengan kartu merah,” tulis keterangan dalam akun tersebut.
Atas viralnya video itu, Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) PSSI Kota Malang, Bagus Irmawanto menjelaskan bahwa terjadinya aksi itu akibat tim Kota Malang merasa dicurangi sejak di match pertama. “Kami itu merasa dicurangi mulai match pertama sampai terakhir. Match pertama kami sujud dan dipukuli, baku hantam, saya pisah masih tetap kena sanksi,” jelasnya, pada Selasa (19/09/2023).
Bagus melanjutkan, saat di pertandingan kedua hingga masuk babak delapan besar, tim Kota Malang banyak diberikan kartu oleh wasit, hingga akhirnya tim futsal Kota Malang kehabisan pemain. “Jadi di delapan besar itu pemain kami kena akumulasi kartu empat, satu cedera setelah dipukul bahu (pemain kami) lepas. Jadi yang absen lima. Kami merasa dicurangi,” keluhnya.
Karena banyak pemain yang tidak bisa bermain, beberapa pemain yang masih bisa bertanding mengalami kelelahan dan emosi pemain akhirnya tersulut. “Akhirnya dengan pemain pas-pasan, kena kartu merah dua, kecapekan lah anak-anak. Namanya emosinya anak-anak labil gimana sih. Kemudian pihak lawan memprovokasi kami dengan selebrasi berlebihan hingga akhirnya terjadi itu,” cerita Bagus.
Bagus juga menjelaskan bahwa sejak awal laga, tensi pertandingan memang tinggi, karena sama-sama ingin menuju ke babak semifinal Porprov VIII Jatim 2023. Saat kejadian itu berlangsung, tim futsal Kota Malang mengalami kekalahan telak yakni 5-0.
“Tensinya memang tinggi sejak awal pertandingan itu. Karena itu merebutkan tiket ke semifinal. Saat itu juga sama-sama banyak pelanggaran dari kedua tim. Tapi namanya pertandingan kita patuh sama wasit dan panpel,” ucapnya.
Bagus juga menjelaskan bahwa tendangan yang dilancarkan kepada pemain Kabupaten Blitar itu bukan terkena kepala melainkan bahu. “Tapi yang saya sayangkan itu viral nendang kepala. Padahal itu bahu yang ditendang,” jelasnya.
Menurut Bagus, kejadian itu terjadi pada Kamis (14/9/2023) dan video tersebut muncul lagi pada Selasa (19/9/2023).
Masih kata Bagus, sejatinya setelah kejadian itu, tim futsal Kota Malang telah meminta maaf kepada tim futsal Kabupaten Blitar, dan permasalahan sudah selesai. “Setelah pertandingan kami meminta maaf ke pelatih Blitar dan semuanya. Katanya tidak apa-apa, rivalitas hanya 20 x 20 menit setelah itu selesai. Dan akhirnya Kabupaten Blitar sampai final,” ucapnya.
Usai kejadian itu, pemain futsal Kota Malang yang melakukan aksi tak terpuji itu telah diberikan pembinaan agar kejadian itu tidak terulang lagi. “Kami berikan pembinaan lebih kepadanya. Jangan sampai terulang kembali lah, apalagi saat membawa nama Malang. Jadi ini juga pelajaran buat saya juga sebagai ketua AFK Malang,” tandasnya.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti