MALANG, Tugujatim.id – Wabah penyakit leptospirosis atau penyakit kencing tikus mulai terdeteksi di wilayah Jawa Timur. Kini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai perebakan penyakit itu.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan bahwa penyebaran wabah penyakit kencing tikus ini bisa terjadi ketika terdapat genangan air. Wabah ini memang dibawa oleh hewan tikus. “Wabah ini dapat menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira, salah satunya yakni tikus,” jelasnya, pada Minggu (13/11/2022).
Menurutnya, gejala penyakit kencing tikus pada umumnya akan mengalami demam mendadak, kondisi badan lemah, mata merah, kekuningan pada bagian kulit, sakit kepal,a dan nyeri otot betis. “Gejala penyakit ini memang mirip seperti penyakit flu dan demam biasa. Namun bila tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal hingga kematian,” jelasnya.
Dia juga mengimbau jika masyarakat mendapati gejala tersebut, agar segera melakukan pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan terdekat. “Apabila mengalami gejala penyakit leptospirosis, segera datangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” imbuhnya.
Husnul juga memaparkan penyebaran penyakit ini pada manusia. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri leptospira. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebar melalui kontak antara kulit dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri. Kemudian melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira.
“Bakteri leptospira ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Bakteri ini juga dapat masuk melalui mata, hidung, serta mulut,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di titik rawan banjir untuk waspada dan berhati hati dengan penyakit ini.
Dia menyarankan masyarakat menggunakan sarung tangan saat melakukan bersih-bersih usai banjir. “Gunakan sarung tangan dan sepatu boots, baik saat membersihkan rumah atau selokan maupun saat berjalan di kawasan titik banjir. Selain itu, cuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas,” pungkasnya.