PASURUAN, Tugujatim.id – Kedua siswa SMP korban penganiayaan senior di asrama Sekolah Lanjutan Advent Pasuruan mengalami trauma. Sejumlah luka bakar sundutan rokok hingga kulit lebam akibat pemukulan juga membuat korban DL, 15; dan FG, 15; harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Setelah diobati, DL sementara akan kembali ke asrama. Kalau FG dibawa ke Jakarta untuk pengobatan lebih lanjut karena tangan kirinya terkilir,” ujar Tamba Musta Harianja selaku kuasa hukum korban penganiayaan pada Sabtu (26/03/2022).
Akibat trauma yang dialami, kedua korban juga harus menjalani assessment psikologi di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP32KB) Kabupaten Pasuruan.
Baca Juga:
- https://tugujatim.id/2-siswa-smp-pasuruan-diduga-dianiaya-senior-korban-dipukuli-ditendang-hingga-disundut-rokok/
- https://tugujatim.id/kronologi-siswa-smp-korban-penganiayaan-di-pasuruan-dianiaya-hingga-dipaksa-adu-berkelahi-oleh-senior/
- https://tugujatim.id/kasus-dugaan-penganiayaan-2-siswa-smp-di-pasuruan-kadispendik-janji-beri-sanksi-tegas/
- https://tugujatim.id/lima-siswa-diamankan-polisi-terkait-dugaan-penganiayaan-di-asrama-smp-pasuruan/
- https://tugujatim.id/motif-5-pelaku-penganiayaan-siswa-smp-di-pasuruan/
“Yang jelas mereka trauma. Kami masih menunggu hasil assessment dinas perlindungan anak apakah perlu ke psikolog, ” imbuhnya.
Keluarga korban penganiayaan juga enggan melanjutkan pendidikan kedua siswa SMP tersebut di Sekolah Lanjutan Advent. Mereka memilih untuk menyekolahkan anaknya di SMA umum lainnya.
“Ini kan masih kelas 3, jadi lanjut sampai ujian. Setelah lulus, mungkin nggak lanjut SMA di sana lagi,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim