MALANG – Pandemi COVID-19 cukup berpengaruh terhadap sektor perekonomian termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Sebagai contoh, di Kota Malang, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor bisnis bahkan mengalami penurunan hingga 20,78 persen. Dari sini peta bisnis mulai banyak bertransformasi secara daring (dalam jaringan) alias online.
Hal ini diperkuat dengan data Nielsen pada bulan Maret 2020 menyebutkan 30 persen konsumen lebih sering melakukan pembelian daring. 50 persen konsumen juga memilih layanan pesan antar dalam keseharian mereka di masa pandemi.
Baca Juga: Ansu Fati, Striker Muda Barcelona Pemecah Rekor 95 Tahun Timnas Spanyol
Nah dalam bisnis online, brand image menjadi kunci kesuksesan sebuah usaha. Maka dari itu, pebisnis rupanya harus mulai melirik membangun sistem digital agent usahanya sebagai adaptasi di masa kebiasaan baru ke depan.
Membantu di masa pemulihan ini, Ngalup Co-working Space meluncurkan program dengan tajuk ‘Digarap.in’. Program ini menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Malang melakukan pengembangan produknya di ranah online.
Total ada sebanyak 30 UMKM di Kota Malang mendapat fasilitas digital branding lewat program ini. Para peserta diajari untuk mengaktivasi brand dan mengoptimalkan bisnis melalui platform digital serta media sosial di Ngalup.co, Sabtu (5/9).
Baca Juga: Pencemaran Mikroplastik Sungai Brantas Tinggi, Didominasi Limbah Rumah Tangga
”Kami memfasilitasi para pelaku usaha untuk memperkuat sistem digital agent. Pelaku usaha bisa menggunakan jasa kami untuk melakukan branding, social media management, listing di marketplace bahkan hingga foto produk,” terang Director og Ngalup.co, Andina Paramitha, Sabtu (5/9).
Bukan program kaleng-kaleng, pelaku usaha lewat program ini juga diberikan pelatihan membuat video iklan, landing page, audio visual creative, strategi campaign, hingga pembuatan company profile.
Bahkan, pihaknya juga menerima jasa konsultasi dan membantu pelaku usaha berjejaring dengan lainnya menggeliatkan berbagai tools digital marketing. Keseluruhan jasa ini dikelola secara profesional sehingga dinilai mampu meningkatkan citra baik dan terpercaya.
”Sehingga pelaku usaha dapat terbantu dalam penjualan dan promosi produknya. Nantinya UMKM ini bisa menjadi bisnis menengah ke atas, sesuai dengan target sasaran kami,” terang wanita yang akrab disapa Andien ini.
Baca Juga: Mengenal Prialangga, Kreator di Balik Layar Video Klip Raisa ‘Bahasa Kalbu’
Andien berharap, dari program digital branding ini UMKM mampu bersaing dengan pelaku bisnis online yang sudah mapan terlebih dulu. ”Dapat membantu pelaku UMKM agar tetap semangat mengembangkan usahanya di era digital dengan memanfaatkan jasa digital marketing yang tepat untuk,” harapnya.
Terpisah, salah seorang pelaku UMKM yang ikut dalam acara ini, Hilda Risyandari mengakui jika pelatihan ini sangat membantu dirinya dalam berbisnis daring. Ia yang masih awam dengan dunia digital kini mulai sedikit paham.
“Rencananya, memang mau pasang di marketplace juga nanti. Dengan adanya program Digarap.in ini saya merasa terbantu. Saya agak awam dalam membangun brand image,’‘ aku pemilik bisnis makanan ringan dari keju ini.
Ia mengaku, selama pandemi penjualannya yang kebanyakan didapat offline, menurun drastis sekitar 30 hingga 40 persen.”Lalu, terpikir mengembangkan bisnis melalui online dan nemu program ini. Semoga membantu banyak,” harapnya. (azm/gg)