JAKARTA, Tugujatim.id – Sepanjang tahun 2020, total sekitar 42 ribu rumah warga di Indonesia rusak akibat bencana alam. Puluhan ribu rumah itu rusak dengan beberapa kategori seperti berat, sedang dan ringan. Angka tersebut di luar jumlah rumah terendam yang mencapai ratusan ribu di sektor pemukiman.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 31 Desember 2020 hingga pukul 15.00 WIB, tercatat ada 42.762 unit rumah rusak dengan kategori berbeda. Kerusakan rumah warga tersebut diakibatkan oleh beberapa jenis bencana, seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi dan gelombang pasang atau abrasi.
Baca Juga: Kei Car Nissan Roox, Mobil Urban Terbaik di Jepang yang Pikat Banyak Orang
Bencana banjir yang menerjang sebagian wilayah di Indonesia, beimbas pada 24 unit rumah rusak yang rusak. Kemudian untuk bencana angin puting beliung dampak kerusakan sebanyak 15.000 unit. Sedangkan tanah longsor sebanyak 1.681 unit.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebutkan, bencana geologi juga berdampak pada kerusakan rumah, yaitu kejadian gempa dengan magnitudo yang berbeda. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 11 kejadian gempa merusak pada 2020.
Sejumlah bencana alam berupa gempa tersebut mengguncang Simeuleu, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah dan Brebes-Kuningan.
“Data kerusakan rumah akibat gempa mencapai 1.926 unit, dengan rincian 241 unit rusak berat, rusak sedang 492 rumah, dan 1.193 mengalami rusak ringan,”katanya Sabtu (2/1/2021).
Baca Juga: Tanaman Hias Paling Tren 2020 yang Bisa Ditanam Tanpa Bingung Lahan Luas
Raditya menambahkan, sementara untuk jumlah kerusakan akibat bencana sepanjang 2020 pada infrastruktur fasilitas publik, ada sebanyak 1.542 unit. Kerusakan itu, mencakup fasilitas peribadatan 727 unit, fasilitas pendidikan 672, jembatan 442, fasilitas kesehatan 143 dan fasilitas perkantoran 134.
“Jumlah bencana sepanjang 2020 mencapai 2.946 kejadian, dengan rincian bencana alam sebanyak 2.945 dan bencana nonalam atau pandemi Covid-19 sebanyak 1.
Di samping dampak kerusakan fisik, sejumlah bencana mengakibatkan jatuhnya korban meninggal maupun warga terdampak. Bencana alam sepanjang 2020 mengakibatkan korban luka-luka 536 jiwa, meninggal dunia 370 jiwa dan hilang 39. Sedangkan serangkaian bencana yang terjadi menyebabkan lebih dari enam juta warga menderita dan mengungsi.
Raditya berharap, kejadian bencana sepanjang 2020 menjadi pembelajaran kepada masyarakat Indonesia. Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan sangat dibutuhkan dalam pengurangan risiko bencana (PRB).
Baca Juga: Kilas Balik 5 Peristiwa Penting di Indonesia Tahun 2020
“Pada akhirnya dengan sinergi yang terus menerus dan langkah konkret setiap heliks pada PRB dapat berdampak pada resiliensi masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana,” pungkasnya. (Moch Abdurrochim/gg)