MALANG – Saat ini, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (FKIK UIN Malang) dijabat oleh sosok perempuan tangguh, yaitu Prof Dr dr Yuyun Yueniwati Prabowowati Wadjib MKes SpRad (K). Dokter Spesialis Radiologi ini merupakan dekan perempuan pertama di FKIK UIN Malang.
Kepada tugumalang.id, Grup Tugu Jatim, Yuyun berbagi cerita soal profesinya sebagai dokter dan perannya sebagai ibu.
“Saya meniatkan semuanya untuk ibadah. Semua yang dilakukan akan dinilai oleh Allah SWT apabila saya melaksanakan amanah ini dengan baik, insyaAllah jabatan ini membawa kebahagiaan dunia akhirat,” ucapnya yakin.
Soal jabatannya sebagai dekan FKIK UIN Malang, dia menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap manusia adalah seorang pemimpin. Begitupun dengan perempuan.
“Sosok pemimpin perempuan dapat berperan menjadi ibu, teman, tempat bertanya, maupun role model. Selain itu, perempuan juga sebagai ibu yang merupakan madrasah pertama untuk anak-anaknya dan berperan sentral di keluarga,” sebut Yuyun.
Namun dia menegaskan, dalam urusan karir, seorang perempuan harus mendapat ridho suami. “Selama suami meridhoi kita untuk tetap berkarir dan mendukung, maka kita bisa berkarir, tetapi tidak pernah melupakan peran kita di keluarga,” pesannya.
Bagi Yuyun, keluarga tetap yang paling utama. “Saya tetap menjalankan kewajiban-kewajiban saya dalam pekerjaan, tapi saya juga harus imbang dengan kewajiban yang harus saya lakukan untuk keluarga saya,” bebernya.
Yuyun membagikan tips agar keduanya berjalan seimbang. Yakni dengan tidak pernah membawa permasalahan kantor ke rumah, pun sebaliknya.
“Agar saya dapat fokus menjalankan peran saya sesuai porsinya dan tetap bersikap profesional untuk melakukan semua itu,” tandasnya.
Ke depannya, Yuyun mengaku akan tetap belajar dan berinovasi untuk menjadi dekan UIN Malang yang lebih baik. Sesuai dengan sumpak dokter yang pernah dia ucapkan: life long learning, life long innovation.
“Saya akan terus belajar dan berinovasi agar terus berkembang dan memberikan banyak manfaat bagi sekitar, karena sebaik-baiknya manusia ialah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Reporter: Rezza Do’a
Editor: Lizya Kristanti