SURABAYA, Tugujatim.id – Guru Besar dan Sivitas Akademika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar deklarasi dan pernyataan sikap terkait dinamika politik di Tanah Air menjelang Pemilihan Umum 2024. Enam poin deklarasi dibacakan oleh Ketua Senat Akademik Unesa, Prof Setya Yuwana bersama 150-an peserta dari berbagai unsur kampus.
“Sekitar 150-an orang, itu mewakili, semua fakultas. Ada Guru Besar, Dosen, tendik, alumni dan mahasiswa,” tegas Prof Martadi, Direktur Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP), usai pembacaan deklarasi di Kampus Unesa, Senin (5/1).
Deklarasi tersebut, kata Prof Martadi sebagai seruan moral agar semua pihak sadar bahwa Pemilu bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mewujudkan tujuan negara, di antaranya mencapai Kesatuan RI, keadilan sosial dan lain sebagainya. Sehingga tujuan yang baik itu harus melalui proses yang baik, adil, jujur dan sebagainya.
“Ketika Pemilu usai, kemudian masyarakat tidak lebih terfragmented, terpecah-pecah tapi mereka kembali menyatu dan bersama-sama mewujudkan negara yang adil dan sejahtera,” tegasnya.
Deklarasi tersebut menunjukkan Kampus Unesa punya tanggung jawab moral yang disampaikan dan menunjukkan dalam suasana kebebasan. Namun diharapkan akan menyejukkan dan membuat suasana menjadi lebih tenang, sebaliknya tidak membuat semakin panas.
“Kita tidak melakukan demo, kita menunjukkan sesuai dangan rekomendasi yang dijamin undang-undang, secara akademik. Kalau kami tidak memanfaatkan ruang ini justru kami salah, melihat keadaan, yang berpotensi mengancam kita. Kita tidak ingin diam, kami mengambil peran,” ungkapnya.
Keenam poin deklarasi tersebut di antaranya;
Pertama, mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
Kedua, Mendorong semua elemen bangsa memberikan teladan yang bijak dengan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan untuk suksesnya Pemilu 2024.
Ketiga, Mendesak agar Aparatur Sipil Negara (ASN), pejabat negara, pemerintah, TNI dan Polri untuk menjaga netralitas dan tidak memihak dalam Pemilu 2024.
Keempat, mendorong semua pihak untuk menghargai kebebasan akademik sebagai bagian dari otonomi kampus konstitusional, tanpa ada tendensi kepentingan politik, namun semata-mata untuk mejaga peradaban dan nilai-nilai demokrasi.
Kelima, mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberikan edukasi dan literasi politik kepada masyarakat. Sehingga terhindar dari informasi yang bersifat hoaks dan ujaran kebencian agar terwujud Pemilu 2024 yang jujur, adil, aman dan damai.
Keenam, mengajak seluruh warga negara yang memiliki hak pilih untuk tidak Golput, memilih sesuai hati nurani dan menghargai perbedaan pilihan.
Writer: Izzatun Najibah
Editor : Darmadi Sasongko