MALANG, Tugujatim.id – Penerapan protokol kesehatan super ketat diberlakukan di acara Haul Virtual Gus Dur ke-11 yang digelar secara daring dan luring oleh FEB Unisma, IKA Unisma, dan Tugu Media Group (Tugu Malang ID dan Tugu Jatim ID). Selain digelar daring melalui aplikasi Zoom dan streaming YouTube, kuota tamu untuk peserta luring juga sedikit, hanya 20 persen dari kuota gedung.
Ya acara untuk memperingati wafatnya KH. Abdurrahman Wahid selaku Presiden ke 4 Republik Indonesia ini mengangkat tema bertajuk “Aktualisasi Pemikiran Gusdur Dalam Penguatan Kebhinekaan NKRI”.
Baca Juga: FEB Unisma dan Tugu Media Gelar Haul Virtual untuk Peringati Wafatnya Gus Dur
Dibuka dengan tarian tradisional nusantara, kegiatan ini digelar berbeda. Berlangsung di Aula Hall Gus Dur, Gedung Pascasarjana Unisma, Selasa (29/12/20). Haul Virtual Gus Dur diikuti 1000 peserta daring dan Forkopimda se-Malang Faya maupun mitra acara secara luring.
Pun, kegaitan ini juga digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Di mana tamu undangan diharuskan cek suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun dan handsanitizer sebelum memasuki ruangan. Hingga menjaga jarak baik dari segi penataan meja dan pembatasan jumlah peserta, hanya 20 persen dari total kuota gedung.
“Beliau (Gus Dur) bagi kami adalah bapak bangsa yang semangatnya menyatukan Indonesia dalam kebersamaan dan keberagaman dan kebhinekaan,” ujar Fajrus Shiddiq, GM sekaligus Ketua Panitia Haul Virtual Gus Dur dalam sambutannya.
Di samping itu, Haul Virtual Gus Dur ke 11 ini juga dibuka langsung oleh Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. Iapun sempat mengajak seluruh peserta baik luring maupun daring untuk berdoa bersama untuk almarhum Gus Dur.
Baca Juga: Penuh Humor dan Kebijaksanaan: Simak 25 Kata Bijak dari Gus Dur
“Ini merupakan waktu untuk mengenang, meneladai sikap perilaku yang ditampilkan sosok panutan negeri kita KH Abdurrahman Wahid. Karenanya kita berdoa untuk beliau,” ujar dia
Sementara itu, Dekan FEB Unisma, Nur Diana, SE., M.Si., sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tueut menambahkan jika sosok yang dikenal sebagai Gus Dur ini merupakan, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus tokoh kebangsaan yang menjadi rujukan pemikiran tokoh-tokoh internasional.
“Kami berharap para mahasiswia maupun akademisi yang turut serta mampu meneladani skipan pemokiran, kiprah Gus Dur. Utamanya dalam kehidupan sehari hari,” jelas dia. (fen/gg)