Tugujatim.id – Meski sudah memutuskan gantung raket alias pensiun, Greysia Polii, pemain bulu tangkis ganda putri Indonesia, tetap ada di hati para penggemarnya. Greysia telah berhasil memberikan sejumlah prestasi bagi Indonesia di berbagai ajang tepuk bulu tersebut. Salah satunya yang paling bergengsi adalah medali emas ganda putri Olimpiade Tokyo 2020.
Atas prestasi tersebut, perempuan asal Minahasa itu menjadi ganda putri pertama Indonesia yang meraih emas Olimpiade bersama rekannya Apriyani Rahayu. Kemenangan itu terus dikenang oleh publik Indonesia dan dunia.
Pada Jumat (17/6/2022) lalu, Greysia membagikan 5 fakta menarik saat dia berhasil menggondol emas di ajang dunia yang digelar di Jepang itu. Dia becerita di Channel YouTube Wonderplay bersama Jang Yena, pemain bulutangkis ganda putri asal Korea Selatan. Berikut lima fakta menarik dalam review tersebut.
1. Bando Merah Jimat Keberuntungan
Selama ini Greysia memang selalu tampil ikonik dengan kunciran rambut ekor kuda. Namun saat bertanding mulai dari babak pertama group play stage hingga final Olimpiade, di mengenakan bando merah di kepalanya.
Ketika ditanyai, wanita berdarah Minahasa itu mengatakan bahwa dia memang sengaja memakai bando merah. “Keluarga saya yang bilang ‘pakai terus itu, ya, yang merah’. Mama saya, kakak saya, bilang pakai saja itu terus. Jadi dari awal hingga final, saya memakai bando itu terus,” katanya.
Seolah bando merah tersebut bagaikan jimat keberuntungan di ajang tersebut.
2. Ganti Gaya Servis
Wanita berusia 34 tahun ini mengungkapkan dari dulu caranya servis bolanya adalah salah satu kelemahannya. Terbiasa dengan servis backhand, lalu dia memutuskan untuk mengganti dengan servis forehand, dan itu dia biasakan semenjak bertanding di Indonesia Masters 2020.
“Dua tahun sebelum Olympic, jadi tahun 2020 awal, saya pikir tidak ada cara lain untuk bisa dapat poin. Sebenarnya tidak apa-apa untuk atlet servis dengan cara backhand dan forehand, tapi daripada saya memaksakan diri servis backhand tetapi tidak dapat poin, saya jadi selalu gugup, jadi pelatih saya berkata tak apa untuk mengganti,” ungkap nya.
3. Kontrol Diri dengan Senyum
Ketika ditanya kenapa dia tersenyum cerah di tengah-tengah panasnya pertandingan saat melawan Cina di babak final, wanita bermarga Polii ini mengaku sudah dilatih sejak dulu agar selalu tersenyum meski sedang tegang.
“Dalam keadaan apapun, kita harus selalu bisa mengontrol diri kita dengan senyum. Bukan hanya saat pertandingan ini saja, dari dulu jika tertekan saya selalu otomatis tersenyum agar lebih lega dalam menghadapi pertandingan seperti ini,” katanya.
Bahkan, menurutnya, senyum adalah rahasia yang harus dibagikan pada semua orang.
4. Selebrasi Kemenangan
Pada kesempatan ini, Greysia juga membagikan momen lucu soal partner bermainnya, Apriani Rahayu. Dia bercerita bahwa Apri yang mengusulkan untuk selebrasi dengan goyangan yang viral di Tik Tok jika mereka menang nanti.
Lucunya, wanita dengan usia paling senior di antara pemain ganda putri itu menyetujui ide kocak Apri, bahkan jika saat itu mereka kalah, dia tetap ingin berjoget bersama Apri.
Partner berambut cepak itu mengira Greysia tidak menanggapi serius ajakannya, tetapi ternyata mereka tetap selebrasi pada akhirnya. Kompak sekali, ya!
5. Terharu di Momen Emas Olimpiade
Di detik-detik akhir sesi reviewnya bersama Jang Yena, Greysia menitikkan air mata saat dihadapkan dengan momen kemenangannya. Greysia terlihat masih terbuai oleh euforia Tokyo Olympic 2020.
Sambil tertawa dan bersembunyi di balik badan sahabatnya (Yena), dia mengelap air matanya di sana. Greysia mengaku malu karena menangis di depan kamera.
“Ini pertama kalinya saya menangis saat mereview pertandingan seperti ini. Sebelumnya saat diundang interview atau cerita-cerita tentang kemenangan tidak pernah menangis,” ucapnya saat ditanya apa dia selalu menangis saat menonton kembali pertandingannya di Olimpiade 2020.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim