Pasuruan – Sebanyak 6.379 rumah di Kabupaten Pasuruan terendam banjir usai diguyur hujan lebat selama 9 jam lebih, Minggu (1/11/2020). Hujan yang mengguyur Kabupaten Pasuruan hingga sekitar pukul 21.00 WIB itu menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter lebih.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.
“Sebanyak 6.379 KK di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur terdampak banjir,” terang Raditya dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/11/2020) sore.
Baca Juga: Cara Mengatasi Stres Berkepanjangan, Lakukan Hal-hal Berikut!
Ia menjelaskan, bahwa hingga Senin (2/11/2020) siang, setidaknya terdapat dua kecamatan yang terdampak. Yakni Kecamatan Beji tepatnya di Desa Kedungringin, Desa Kedung Boto dan Desa Cangkring Malang. Serta Kecamatan Gempol tepatnya di Desa Gempol dan Desa Legok.
“Rata-rata genangan air berkisar antara 20 cm hingga 120 cm,” beber Raditya.
Ia menyatakan bahwa banjir tersebut terjadi karena intensitas hujan yang begitu tinggi pada hari sebelumnya. Meski demikian, pihaknya menyatakan bahwa saat ini banjir telah mulai surut.
“Kondisi mutakhir di lokasi pada Selasa (2/11) pukul 11.30 WIB meski cuaca masih mendung namun banjir berangsur surut di beberapa titi,” lanjutnya.
Dari laporan yang ia terima dari BPDB Kabupaten Pasuruan, saat ini ketinggian banjir berkisar antara 10 cm hingga 70 cm.
“TRC (Tim Reaksi Cepat, red) BPBD Kabupaten Pasuruan telah melakukan upaya dengan kaji cepat dan berkoordinasi terhadap instansi terkait bersama dengan tim gabungan untuk melakukan evakuasi korban. Selain itu, bersama intansi terkait juga telah mendistribusikan bantuan logistik kepada korban yang terdampak dari peristiwa banjir tersebut,” beber Raditya.
Baca Juga: 95 Kelurahan di Surabaya Bebas dari Cengkeraman Virus Corona
Data Tunjukkan Kabupaten Pasuruan Memang Rawan Banjir
Untuk diketahui, melalui kajian InaRISK BNPB, wilayah Kabupaten Pasuruan memang memiliki kajian bahaya sedang hingga tinggi untuk bencana banjir. Yakni dengan luas bahaya lebih dari 32 ribu hektar. Sedangkan melalui kajian risikonya, sebanyak 597 ribu jiwa yang tersebar di 21 kecamatan terpapar bencana banjir di Kabupaten Pasuruan.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), BMKG memberikan peringatan dini cuaca buruk khususnya di wilayah Jawa Timur.
Prakiraan cuaca untuk hari Senin (2/11), BMKG mengimbau agar waspada terhadap hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Trenggalek, Kabupaten Malang dan Lumajang.
Sementara siang hingga sore hari di wilayah Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar Kota Blitar, Kabupaten Kediri Kota Kediri, Kabupaten Malang Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, dan Bondowoso.
Baca Juga: Banyak Peminat, KBRI London Dorong Bahasa Indonesia jadi Bahasa Internasional
BMKG juga memberikan peringatan dini waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Lumajang. Sementara siang hingga sore hari di wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, dan Jember.
“Dengan adanya peringatan dini tersebut, masyarakat diharapkan agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana seperti banjir, angin kencang dan bencana hidrometeorologi lainnya,” pungkasnya. (gg)