K-Pop dan Drakor: Alasan Indonesia Kerja Sama Dagang dengan Korea Selatan

peraturan wamil bagi artis k-pop, kerja sama dagang indonesia korea selatan
Grup K-Pop, BTS. (Foto: via Soompi)

KOREA SELATAN, Tugujatim.id – Pemerintah Indonesia resmi memperkuat kerja sama dagang dengan Korea Selatan usai penandatanganan perjanjian Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) di Seoul, Korea Selatan, Jumat (18/12/2020) pagi. Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto menjelaskan bahwa beberapa faktor pendorong kerja sama tersebut adalah budaya K-Pop hingga drama Korea atau drakor asal Korea Selatan tersebut.

“Tidak bisa dipungkiri, salah satu faktor kedekatan Indonesia dan Korea Selatan adalah melalui jalinan budaya Korea yang dibawa oleh K-Pop, drama Korea, dan variety show yang dikemas secara apik dan menarik,” beber Agus dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/12/2020).

Baca Juga: Mengenal Prialangga, Kreator di Balik Layar Video Klip Raisa ‘Bahasa Kalbu’

Banyaknya masyarakat Indonesia yang tertarik dengan budaya Korea Selatan tersebut membuat pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan mempertimbangkan kerja sama dagang yang lebih baik.

“Kedekatan tersebut adalah modal kuat bagi hubungan yang lebih dalam dan langgeng bagi masyarakat kedua negara,” sambung Agus dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui channel YouTube Kementerian Perdagangan RI tersebut.

Agus menyampaikan, penandatanganan perjanjian IK-CEPA hari ini (18/12) merupakan tonggak penting dalam hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan. Mengingat Korea Selatan semakin tertarik untuk menjadikan Indonesia sebagai new production base di ASEAN.

Sementara itu dalam rilis resminya, Agus menjelaskan bahwa IK-CEPA mencakup perdagangan barang yang meliputi elemen penurunan/penghapusan tarif, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, dan trade remedies; perdagangan jasa; investasi; kerja sama ekonomi; serta pengaturan kelembagaan.

Pada perdagangan barang, Korea Selatan akan mengeliminasi hingga 95,54 persen pos tarifnya, sementara Indonesia mengeliminasi 92,06 persen pos tarifnya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Drama Saeguk, Drama Korea Berlatar Belakang Kerajaan

Beberapa produk Indonesia yang tarifnya akan dieliminasi oleh Korea Selatan adalah bahan baku minyak pelumas, stearic acid, t-shirts, blockboard, buah-buahan kering, dan rumput laut. Sementara itu, Indonesia akan mengeliminasi tarif untuk beberapa produk seperti gear box of vehicles; ball bearings; dan paving, hearth or wall tiles, unglazed.

“Dengan mempertimbangkan potensi yang saya sebutkan tersebut, maka tidak berlebihan jika saya ingin mendorong kedua pihak agar kedua pihak mengimplementasikan dalam waktu dekat. Agar manfaatnya dapat dirasakan untuk kemakmuran kedua negara,” pungkas Agus. (gg)