JEMBER, Tugujatim.id – Di Kabupaten Jember, ada tempat pangkas rambut sederhana yang selalu dipenuhi senyuman oleh para pelangganya. Biasanya, tempat potong rambut mematok harga dengan nominal tertentu.
Berbeda dengan tempat potong milik Agus Mulyadi, para pengunjung yang hendak memotong rambutnya, bisa membayar seikhlasnya. Alasan itu pula membuat Pak Agus akrab dipanggil dengan sebutan Pak Ikhlas.
Pak Ikhlas telah menekuni usaha pangkas rambut dan bayar seikhlasnya selama 29 tahun. Tempat usaha milik Pak Ikhlas berada di Jalan Sentot Prawirodirjo Jember. Jam operasional juga terbilang penuh keikhlasan, yakni buka setiap hari, mulai pukul 10.00-17.00 WIB.
Baca Juga: Polres Batu Bongkar Pabrik Miras Ilegal Jenis Wine, Petinggi Partai Diduga Jadi Pemiliknya?
Saat ditemui Tugujatim.id, Pak Ikhlas menjelaskan, tempat pangkasnya telah berdiri sejak 1995.
“Dari tahun itu nggak pernah pindah (tempat pangkas rambutnya, Red), ya di sini (Jalan Sentot Prawirodirjo) saja sampai sekarang,” ujar Pak Ikhlas pada Selasa (20/08/2024).
Dia menjelaskan, alasan tempat pangkas rambutnya tidak mematok harga. Pak Ikhlas menyadari bahwa tidak semua orang memiliki uang yang cukup.
“Ada orang yang punya uang, tapi uangnya misalnya dipakai kepentingan lain,” jelasnya.
Kendati demikian, Pak Ikhlas menyadari, tidak hanya orang kekurangan saja yang dapat ke tempat pangkasnya. Dia meyakini selama buka tempat pangkasnya, tidak mengalami kerugian.
“Ada yang kaya, ada pula yang miskin, dan hal tersebut tidak membuat saya rugi. Bahkan tidak ada ruginya bagi saya selama buka tempat ini (pangkas rambut, Red),” papar Pak Ikhlas.
Baca Juga: Pemotor di Mojokerto Viral Dihadang Orang Tak Dikenal, Polisi Buru Begal Nyaru Debt Collector
Dari usahanya itu, Pak Ikhlas tidak pernah mendapatkan penghasilan yang pasti. Tapi, Pak ikhlas dapat menjelaskan nominal terendah dan tertinggi yang pernah dia dapatkan dari pengunjung tempat pangkasnya.
“Pernah ada yang paling sedikit ngasih lima ribu dan ada juga yang ngasih Rp20 ribu. Pernah satu kali ada yang memberi uang Rp50 ribu dulu, tapi itu orang Jakarta,” katanya.
Bahkan, usahanya sangat terguncang saat pandemi Covid-19 di akhir 2019. Menurut dia, semenjak pandemi jumlah pengunjung ke tempat pangkasnya tidak pasti. Kondisi itu diperparah munculnya tempat pangkas rambut yang mulai banyak berdiri di Jember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati