Kisah Maestro Kaligrafi Indonesia asal Bangil Pasuruan, Pernah Bertemu Presiden Bill Clinton hingga Tulis Kiswah Kakbah di Makkah

Maestro kaligrafi Indonesia. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Kakek Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, maestro kaligrafi Indonesia asal Bangil Pasuruan yang karyanya diakui dunia. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id – Usia yang sudah senja tak menghentikan semangat dari Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, 84, untuk terus berkarya di dunia kaligrafi Indonesia. Siapa sangka, kakek sekaligus maestro kaligrafi Indonesia yang memilih hidup sederhana di Desa Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, ini ternyata pernah mendesain dan menulis kaligrafi kiswah Kakbah di Makkah.

Tak salah jika Muhammad Faiz Abdul Rozzaq bisa disebut sebagai maestro kaligrafi Indonesia lewat karyanya. Kakek yang akrab disapa Faiz ini juga pernah kuliah di King Abdul Aziz University di Jedah pada 1979-1984.

Ketika kuliah di Jedah, dia ditunjuk sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia untuk mendesain tulisan kiswah Kakbah.

Maestro kaligrafi Indonesia. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Kakek Muhammad Faiz Abdul Rozzaq saat praktik membuat karya kaligrafi. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

“Kiswah Kakbah kan memang setahun sekali diganti. Biasanya yang boleh menulisnya itu orang Mesir dan Timur Tengah saja. Jadi, kebanggaan buat saya orang Indonesia yang dipercaya Kerajaan Arab untuk mendesain kiswah itu,” ujar Faiz.

Dia menuturkan, kiswah Kakbah yang didesain terbuat dari emas murni seberat 45 kilogram. Selain kiswah, dia juga pernah dipercaya mendesain stempel untuk Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

“Karena terbuat dari emas murni, ketika kiswah Kakbah itu dicopot, langsung jadi rebutan para anak-anak raja,” ungkapnya.

Kakek yang punya 8 anak dan 12 cucu ini juga telah berkecimpung di dunia kaligrafi Indonesia selama 60 tahun. Sebagai mestro kaligrafi Indonesia yang ternama, karyanya kini terpampang di puluhan masjid di hampir seluruh penjuru Indonesia. Mulai dari Masjid Istiqlal di Jakarta, Masjid Al Akbar Surabaya, Masjid Islamic Center Samarinda, dan Masjid At Taqwa Bali. Selain itu, di Masjid Nurul Falah Kalimantan Timur, Masjid Arif Nurul Huda Polda Jatim, Masjid Agung Lumajang, dan berbagai masjid lainnya.

Maestro kaligrafi Indonesia. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Muhammad Faiz Abdul Rozzaq (kanan) bertemu Presiden Amerika Bill Clinton saat mengerjakan proyek mushaf Al-Qur’an Masjid Istiqlal. (Foto: keluarga)

“Pada zamannya Pak Harto (Presiden Soeharto, red), sekitar 1993 silam, saya juga ditunjuk sebagai ketua tim desainer Mushaf Al-Qur’an Masjid Istiqlal. Waktu itu saya bertemu langsung Presiden Amerika Bill Clinton,” imbuhnya.

Menurut dia, kecintaannya terhadap seni kaligrafi diturunkan oleh ayahnya. Semenjak sekolah di bangku SMP, dia mulai mengasah bakatnya dengan membantu pekerjaan ayahnya sebagai seniman kaligrafi kitab-kitab pesantren.

“Mungkin ini hidayah dari Allah, jalan hidup saya jadi penulis kaligrafi. Menulis Al-Qur’an ini berkahnya luar biasa. Saya umur segini masih sehat bisa baca tulisan tanpa kacamata,” ucapnya.

Kini di masa senjanya, Kakek Faiz masih aktif membuat tulisan-tulisan kaligrafi setiap hari. Terkadang dia juga meluangkan waktu untuk mengajar kaligrafi di sejumlah pesantren.

Karya-karya kaligrafinya kini juga terpajang di Masjid Manarul, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

“Kadang kalau ada yang mau beli, ya saya jual desain kaligrafinya. Macem-macem jenisnya, ada yang dari kayu, akrilik, ada juga yang diprint. Sampai sekarang saya juga masih aktif ditunjuk jadi dewan pengawas kaligrafi nasional,” ujarnya.

 

 


Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim