MALANG, Tugujatim.id – Sumber Serut di Dusun Genting, Merjosari, Kota Malang, terlihat ramai tidak seperti biasanya pada Jumat (07/07/2023). Sebab, Lesbumi Kota Malang bersama warga RW 07 Genting Merjosari giat massal membersihkan Sumber Serut dan sungai yang membawa aliran dari mata air tersebut.
Berbagai komunitas seni budaya juga bergabung dalam acara Lesbumi Kota Malang. Mulai dari Karang Taruna RW 7, KBKB, Swara Pertiwi, Himkomunika Uniga, SAM, Kanjeng Surgi, Celoteh, Gelanggang, dan Kartsix Tanjung.
Acara bersih-bersih mata air ini dimulai pukul 13.00 WIB, diawali dengan ziarah kubur di makam umum Genting yang dituju adalah makam Mbok Arti, seorang yang kali pertama dimakamkan di Genting. Di makam tersebut dilakukan tawasul, tahlil, dan doa bersama, mengingat nama-nama pendahulu dan melangitkan doa-doa.

Setelah ziarah kubur, Lesbumi Kota Malang langsung membersihkan Sumber Serut dan aliran sungainya. Puluhan orang bersama-sama turun dan masuk ke air untuk membersihkan dan merapikan daerah penting tersebut. Dahulu, masyarakat Genting memanfaatkan Sumber Serut sebagai pusat pemanfaatan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Untuk diketahui, mata air ini ada dua, bagian selatan dan utara, dua-duanya memiliki potensi air yang melimpah. Di setiap kelokan aliran, ada banyak embung.
Di setiap embung itulah yang menjadi bagian penting dalam giat selanjutnya, yakni tebar benih ikan. Ada ratusan benih ikan yang ditebar. Ikan yang ditebar adalah lele lokal, sebagaimana cerita masyarakat bahwa dulu ikan endemi di sini adalah lele lokal. Tebar benih ikan ini dilakukan dengan harapan ekosistem alam kembali terjaga dan menjadi seimbang.

Di ujung kegiatan, dilakukan penanaman pohon serut sebagai ikon Sumber Serut. Mata air yang berada di Dusun Genting tersebut agar menjadi lengkap penamaannya, maka diinisiasi dengan menghadirkan pohon serut sebagai tanaman yang mendiami mata air tersebut.
Rangkaian kegiatan ini dilakukan untuk upaya pengembalian utang manusia kepada alam. Banyak yang sudah diambil manusia, sudah saatnya mengembalikan, menjaga, dan melestarikan keberlangsungan dan keseimbangan alam. (*)
Editor: Dwi Lindawati