MALANG – 5 mahasiswa asal Universitas Negeri Malang (UM) berinovasi menciptakan sebuah novel kebudayaan berbasis Augmented Reality (AR). Yakni dengan menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Kelima mahasiswa yang menciptakan novel berbasis augmented reality tersebut adalah Arfia Regita Dyan Pradana, Fitruyanti Bunga Rindang, Septianing Wahyu, Khusnul Khotimah, dan Andika.
Ide tersebut berasal dari proposal PKM berjudul Satya Abiseka: Novel Local Wisdom Sciene Fiction Based on Augmented Reality sebagai Bahan Literasi Budaya untuk Generasi Muda.
Baca Juga: Boneka Annabelle Dikabarkan Kabur dari Musem Warren, Amerika Serikat
Satya Abiseka diambil dari istilah dalam bahasa Sansekerta yang memiliki makna baik dan luhur. Karya ini dihadirkan untuk menjadi dobrakan dunia edukasi, literasi, dan sebagai arsip kebudayaan di Indonesia.
Arfia mengatakan, Satya Abiseka merupakan salah satu solusi tantangan kebudayaan dan literasi di Indonesia pada perkembangan zaman.
“Prosentase peminat bacaan novel dalam lingkup isi tentang kebudayaan masih sangat minim, begitu juga dengan produk yang dimaksud. Kami telah melakukan survey lapangan dan pencarian data dari beberapa penerbitan novel kebudayaan” jelas ketua tim ini.
Baca Juga: Berbagai Macam Olahan Tempe Khas Kota Malang yang Patut Dicoba Kelezatannya
Lebih lanjut, Arfia berharap, novel augmented reality, Satya Abiseka bisa menjadi terobosan novel fiksi dengan kearifan lokal yang diproduksi secara massal di Indonesia.
“Penting sekali bahwa menumbuhkan minat bacaan dan mengenalkan budaya di era digitalisasi. Untuk itu, inovasi Satya Abiseka dengan sentuhan Augmented Reality atau AR bisa menjadi gebrakan luar biasa dalam dunia literasi generasi muda. Kami siap membawa generasi bangsa untuk berpetualang bersama Satya Abiseka,” imbuh Arfia.
Reporter: Chusnul
Editor: Lizya Kristanti