MALANG, Tugujatim.id – Siapa yang tak kenal sosok Abdurrahman Wahid? Presiden RI ke-4 yang akrap disapa Gus Dur ini diketahui memerintah dari Oktober 1999 hingga Juli 2001.
Kendati masa jabatannya hanya berlangsung selama 18 bulan, ia dinilai berhasil membawa perubahan yang cukup signifikan di beberapa bidang. Utamanya, ekonomi.
“Gus Dur sangat peduli dengan ekonomi kerakyatan, karena beliau termasuk pelaku ekonomi atau UMKM,” ujar Muhammad Nurudin, ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Malang (Unisma) sekaligus santri Gus Dur.
Baca Juga: Mengenang Sosok Gus Dur: Pluralisme dan Cerita Tentang Papua
Salah satu yang dicontohkan Gus Din, sapaannya, tahun 1995 Gus Dur pernah bekerja sama dengan konglomerat di Indonesia untuk mendirikan BPR Kusuma dengan target didirikan di 27 provinsi, meliputi 400 kota dan kabupaten.
“Waktu itu, NU sudah biacara soal ekonomi real bagaimana tukang sayur dapat fasilitas pembiayaan kredit lunak suoata mereka dapat terfasilitasi dari pembiayaan dan bekerja. Gus Dur waktu itu bilang, ini Din, kalau NU besar orang-orang diatas ngga bisa makan,” kata dia
Sayangnya, langkah Gus Dur dalam menjalankan strategi itu dinilai terlalu cepat. Rencananya itu bahkan dinilai berbahaya oleh Soeharto yang pada saat itu sedang menjabat sebagai presiden.
“Soeharto waktu itu menilainya sebagai sesuatu yang berbahaya. Raksasa tertidur yang bangun. Sehingga Soeharto langsung menutup semua akses BPR Kusuma melalui Menteri Keuangan,” jelasnya
Disamping itu, menurut Gus Din, Gus Dur merupakan sosok yang multitalenta. Tak sedikit yang mengaguni pemikiran beliau. Khsusunya saat berbicara soal filsafat politik dan ekonomi.
Baca Juga: Penuh Humor dan Kebijaksanaan: Simak 25 Kata Bijak dari Gus Dur
“Saya pernah mengikuti di sebuah forum yang berbicara tentang filsafat politik. Dia berbicara dengan bahasa Spanyol, mengutip ilmu tafsir dengan halaman berapa, pengarangnya siapa, dia (Gus Dur) langsung lengkap dan membuat orang terperangah,” imbuh Gus Din
Lebih jauh, iapun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengingat kembali upaya Gus Dur yang memiliki pemahaman baik terhadap situasi sosial ekonomi bangsa Indonesia.
Diantaranya, lewat ‘Haul Virtual Gus Dur’ pada 29 Desember 2020 mendatang. Digelar secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, acara ini juga digelar untuk umum secara online.
Gus Din pun akan turut menjadi narasumber bersama beberapa tokoh lainnya. Antara lain, Alissa Wahid, Koordinator Jaringan Gusdurian.
Eko Sriyanto Galgendu, sahabat Gus Dur. Muhammad Nurudin. Dr. Aqua Dwipayana, pakar Komunikasi dan Motivasi Nasional. Prof. Dr. Abdul Haris M, Ag selaku Rektor UIN Maliki Malang hingga R. T Sudarno Hadipuro, Wakil Ketua Perhimpunan INTI (Indonesia-Tionghoa)
Dengan kapasitas peserta 1000 orang, pendaftaran dapat dilakukan melalui link berikut http://bit.ly/PendaftaranHaulVirtualGusdurXI dan melakukan konfirmasi ke nomor 082232574417. (fen/gg)