BOJONEGORO, Tugujatim.id – Bagi Anda yang ingin menghabiskan akhir pekan bersama teman atau keluarga, mungkin tempat ini bisa menjadi salah satu pilihan. Kedai kopi yang berada di atas tebing Gunung Pegat ini memiliki pemandangan yang berbeda dari kedai kopi pada umumnya. “Lembah Cinta” dikelilingi oleh bebatuan dari pegunungan kapur, dan pepohonan yang tumbuh subur di atasnya.
Lokasi Lembah Cinta berada di ujung timur Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Desa Gajah, Kecamatan Baureno. Jika dilihat dari kejauhan saat malam hari, tempat ini akan menjadi soroan banyak mata karena lampu-lampu kuning yang mengelilingi, layaknya kunang-kurang yang berbaris rapi.
Baca Juga: Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen
Saat masuk ke dalamnya, Anda akan disuguhkan dengan konsep pedesaan. Kedai kopi ini dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan saung sebagai tempat duduk para pengunjung. Saung yang terbuat dari bambu dirakit sekuat dan seluas mungkin, agar layak ditempati banyak orang sekalipun.
Pepohonan hijau yang tumbuh subur di atas bebatuan dibiarkan begitu saja, dan digunakan sebagai pemanis kedai kopi yang sudah berdiri sejak 10 tahun ini. Di dalamnya juga diletakkan jembatan yang terbuat dari bambu dan disusun memanjang di atas tebing jurang. Jembatan ini bisa digunakan para pengunjung untuk berfoto di tengahnya, namun jika Anda ingin mencobanya harus tetap berhati-hati dan berpegangan agar tidak terjatuh.
Dengan luas 50mx50m, kedai kopi ini banyak dikunjungi para anak muda yang datang dari berbagai tempat. Salah satu pengunjung merasa puas dengan tempat yang strategis dan pelayanannya yang cukup baik.
“Kalau menurut saya tempat ini sangat strategis karena berada di pinggir jalan raya pas, tempatnya juga bagus, adem, parkirnya luas, pelayanannya cukup baik,” ungkap Ikha Ma’wa.
Harapan Wisata di Bojonegoro Berkembang
Baru direnovasi sekitar 5 bulan yang lalu, kedai kopi Lembah Cinta memiliki lahan parkir yang cukup luas. Tempatnya pun cukup strategis karena berada di samping jalan raya. Dengan didirikannya kedai kopi ini, pengelola berharap bisa memperkenalkan pariwisata Bojonegoro ke kancah nasioanal.
Baca Juga: Tips dan Cara Efektif Membangun Komunikasi dengan Anak Sejak Usia Dini
“Harapan saya dengan adanya warung kopi, Gunung Pegat bisa bangkit, Bojonegoro bisa terkenal karena pariwisatanya, salah satunya dengan adanya kedai kopi yang bedara di Desa Gajah, Kecamatan Baureno ini bisa membawa Bojonegoro terkenal di seluruh Indonesia,” ucap Tekno saat ditemui Tugu Jatim, Kamis (10/12).
Tekno juga mengatakan kedai kopi yang buka dari pukul 07.00 WIB-22.30 WIB ini adalah milik pemerintah, dan kemudian uang yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam kas desa.
“Ini sebagai salah satu sumbangsih saya kepada desa saya, kepada Bojonegoro. Ini milik pemerintah, nantinya uang yang masuk akan disetorkan ke kas desa,” ujar Tekno. (Mila Arinda/gg)