MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Islam Majapahit (Unim) Mojokerto tahun akademik 2024/2025 resmi dimulai pada Rabu (25/09/2024). Tampak, kegiatan PKKMB Unim Mojokerto ini terlaksana di Graha Nuswantara lantai I.
Tampak hadir pula, Ketua Yayasan Bakri Adnan Zain Dewi Masyitoh, Rektor Unim Mojokerto Dr Muhamad Nur, Sekretaris Eksekutif Unim Mojokerto Dr Sakban Rosidi, serta dosen berikut mahasiswa baru Unim Mojokerto.
Rektor Unim Mojokerto Dr Muhamad Nur dalam sambutannya mengatakan, ada sedikit perbedaan antara program PKKMB tahun akademik ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah disajikannya materi Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri.
Baca Juga: Dua Peneliti Unej Masuk Masuk Daftar 2% Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia Versi Stanford University
“Menurut hemat saya, materi tersebut memang harus diberikan mengingat perkembangan, kemajuan, dan dampak yang luar biasa dalam teknologi informatika,” terang Dr Muhamad Nur, Rabu (25/09/2024).
Dr Muhamad Nur melanjutkan, berbagai aplikasi dan aneka kecerdasan buatan telah mengubah banyak sekali perilaku masyarakat. Semisal ketika hendak bepergian atau membeli makanan, cukup pakai aplikasi transportasi online. Lalu, bila ingin mencari barang atau berbelanja, cukup mengakses aplikasi online shopping. Bila hendak pesan tiket pesawat dan pesan hotel, lagi-lagi cukup pakai aplikasi online ticketing dan online booking.
“Lebih dekat lagi, moda perkuliahan yang mungkin akan saudara-saudara ikuti juga dilaksanakan dengan moda hibrida, yang merupakan perpaduan antara perkuliahan luring di kampus dengan perkuliahan daring secara virtual,” imbuh Dr Muhamad Nur.
Baca Juga: Hari Pertama Kampanye, Baliho Lindra Masih Terpampang di Sejumlah Instansi Pemerintahan dan Sekolah
Menurut Dr Muhamad Nur, perkembangan teknologi tersebut merupakan keniscayaan yang telah dialami sekarang. Bisa dipastikan, berbagai pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, akan digantikan oleh mesin-mesin pintar, berbasis komputerberjaringan global dan teknologi digital. Hanya pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kemampuan khas manusia yang tidak akan tergantikan oleh teknologi berbasis kecerdasan buatan.
“Tanpa kemampuan khas manusia tersebut, akan sangat mungkin bagi siapa pun untuk tersingkir dalam persaingan yang semakin ketat. Hanya dengan senantiasa mengasah kecerdasan alamiah saudara-saudara sebagai manusia, maka generasi milenial dan generasi Z tetap tegak sebagai majikan bagi mesin kerja berbasis kecerdasan buatan,” ungkap Dr Muhamad Nur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati