BOGOR, Tugujatim.id – Pondok Inspirasi mengadakan Pondasi Training di Asrama Pondok Inspirasi Putri, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (11/5/2023). Kegiatan ini mengangkat tema “Pembelajaran Design Thinking” dan terbuka untuk seluruh mahasiswa secara gratis.
Dihadiri oleh 24 mahasiswa IPB, kegiatan Pondasi Training berjalan dengan diskusi yang interaktif antara peserta dengan pemateri. Hendarsyah Aditya atau yang sering dipanggil dengan Mas Adit yang merupakan Ketua Yayasan Pemimpin.id memberikan materi terkait implementasi design thinking di kehidupan sehari-hari.
Materi tersebut menarik disebabkan design thinking lebih sering dikenal sebagai sebuah proses berpikir yang sudah banyak digunakan oleh para profesional, khususnya di bidang bisnis. Tidak jarang orang-orang selama ini menganggap bahwa design thinking identik dengan inovasi dan berpikir out of the box.
Tetapi, tidak hanya berlaku dalam bidang pekerjaan tertentu, design thinking juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya untuk mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus.
Adit menjelaskan lima tahapan proses design thinking di awal sesi karena kelima hal tersebut menjadi dasar pembelajaran penting yang perlu diketahui oleh peserta. “Design thinking terdiri dari lima tahap, yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa design thinking berkaitan erat dengan problem solving. “Oleh karena itu, hal pertama yang perlu kita tahu adalah masalah siapa yang ingin kita selesaikan,” ucapnya.
Dalam design thinking, tidak hanya berkaitan dengan solving the right problem, tetapi juga terkait dengan solving the problem right, sehingga dapat diartikan bahwa design thinking dapat membantu menyelesaikan masalah yang rumit menjadi sederhana, membuat strategi menjadi sebuah solusi, dan mengaplikasikan ide-ide kreatif menjadi sebuah output yang bermanfaat.
“Proses berpikir menggunakan design thinking cukup banyak menghabiskan waktu pada proses research sehingga dapat menghasilkan insight-insight baru, selain itu juga cukup banyak menghabiskan waktu dalam proses mengumpulkan ide atau ideation,” ucap lelaki yang berprofesi sebagai dosen di Institut Teknologi Bandung itu.
Salah satu mahasiswa IPB, Tri Puspita yang mengikuti kegiatan itu berterima kasih karena dengan adanya kegiatan tersebut cukup membantunya mencari ide jika ada permasalahan dalam organisasi.
“Ini pertama kalinya saya belajar mengenai design thinking dan saya menjadi banyak belajar hal baru. Dari pelatihan ini saya jadi tahu beberapa cara untuk mengimplementasikan design thinking, salah satunya terkait cara mengenali kepribadian satu sama lain dalam tim organisasi,” ucapnya.(*)