Selasa, Januari 19, 2021
Tugujatim.id
Advertisement
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
Tugujatim.id
No Result
View All Result
Home News

Pujon Kidul: Wisatawan Turun 50 Persen, Warga Bertahan dengan Bertani dan Beternak

Redaksi Penulis Redaksi
Oktober 10, 2020
in News, Wisata
pujon kidul

Suasana wisata di Pujon Kidul. (Foto: Instagram cafesawah_pujonkidul)

Share on FacebookShare on TwitterShare Whatsapp

MALANG – Sektor wisata adalah salah satu sektor perekonomian yang terdampak karena pandemi corona. Memang tak bisa dipungkiri, jumlah wisatawan bakal merosot lantaran masyarakat khawatir tertular virus asal Wuhan, China ini. Salah satu tempat yang terdampak, yakni Pujon Kidul.

Meski demikian, Pujon Kidul yang terkenal dengan kafe di tenah area persawahan tersebut tetap bertahan. Meskipun hal tersebut menunjukkan adanya penurunan yang begitu signifikan.

Salah seorang pelaku wisata asal Pujon, Aminullah Huda mengatakan jika pandemi ini sangat dirasakan oleh para pelaku wisata. Menurutnya, jumlah wisatawan turun drastis dibanding sebelumnya adalah corona.

Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan

“Kalau dibandingkan sebelum adanya COVID-19 sekarang ya ada penurunan kisaran 50 persen,” ungkapnya saat dihubungi tugumalang.id partner Tugu Jatim pada Sabtu (10/10/2020).

Bahkan, sebelumnya adalah pandemi corona, jumlah wisatawan bisa mencapai angka 15.000 wisatawan.

“Sebelum adanya COVID-19 ini pengunjung bisa mencapai 15.000 orang di hari Sabtu dan Minggu. Tapi kalau hari-hari biasa di kisaran 3.000 sampai 7.000 pengunjung,” ujarnya.

Hingga saat ini, jumlah wisatawan saat ini belum bisa menyentuh angka normal. Padahal Desa Wisata Pujon Kidul sudah dibuka sejak Bulan Agustus 2020.

Kepada tugumalang.id, partner Tugu Jatim, Huda menjelaskan jika warga desa tidak terdampak langsung efek pandemi ini. “Kalau secara ekonomi yang terdampak itu hanya pelaku wisata saja, sedangkan warga biasa kesehariannya ya ke sawah dan beternak,” tegasnya.

Perbolehkan Wisatawan Datang ke Pujon Kidul, Asal Patuhi Protokol Kesehatan Ketat

Oleh sebab itu, ia mengatakan agar masyarakat tidak perlu takut lagi berwisata. “Sudah lama gak ada efek sama sekali,” tuturnya.

Baca Juga: 14 Juta Ton Sampah Plastik Mengendap di Dasar Lautan, Studi Membuktikan

“Wisatawan kalau mau datang tinggal datang aja membawa masker gitu. Nanti di pintu masuk dicek suhu tubuh pakai thermogun,” sambungnya.

Terakhir, ia berharap agar media tidak terlalu mempolitisir pandemi corona ini.

“masalahnya memang COVID-19 itu ada. Tapi selama ini bukti realnya belum real, jadi kita dibikin bingung yang benar-benar COVID-19 ini standarisasinya bagaimana dan kita belum tahu,” pungkasnya. (rap/gg)

Tags: destinasi wisata di MalangKabupaten MalangMalangPujon KidulWisata
Previous Post

Digital Election Bisa Jadi Solusi Pilkada di Tengah Pandemi, Bagaimana Pandangan Prof Sandu Siyoto?

Next Post

Puncak Lanjari, Tempat Olahraga Ekstrem Paralayang Pertama di Madura

Next Post
Ilustrasi olahraga dan wisata paralayang Puncak Lanjari di Madura

Puncak Lanjari, Tempat Olahraga Ekstrem Paralayang Pertama di Madura

  • Trending
  • Comments
  • Latest
kampus UM

Banyak Diincar Calon Mahasiswa, Ini Kampus Terbaik di Klaster 1 dan 2 Jawa Timur

Agustus 27, 2020
Polisi amankan barang bukti motor Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

November 19, 2020
one piece 991 one piece volume 97

Spoiler One Piece 991: Jack Tumbang, Kinemon Tebas Napas Api Kaido

Oktober 15, 2020
Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Agustus 27, 2020
biduan kena tipu

Modus Investasi Tembakau, Biduan Asal Malang Kena Tipu Rp 350 Juta

5
Kondisi pengungsian akibat erupsi Gunung Semeru. (Foto: BEN/Tugu Jatim)

Dua Desa di Lumajang Bertahan di Pengungsian Pasca-Erupsi Gunung Semeru

4
ilustrasi obesitas

Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

4
senjata api

Polisi Bekuk Sindikat Senjata Api di Malang, Sita Belasan Pucuk Pistol

3
Plengsengan yang ambrol di Perumahan Griya Sulfat Inside, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. (Foto: Azmy/Tugu Jatim)

Plengsengan Ambrol, 1 Orang Penghuni Perumahan Bunulrejo Hilang

Januari 18, 2021
Alat screening Covid-19 bernama i-nose c-19. (Foto:Humas ITS Surabaya/Tugu Jatim)

Pelaku Curanmor di Bojonegoro Ditangkap, Berikut Kronologinya

Januari 18, 2021
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (dua dari kiri) memperlihatkan alat penemuan pendeteksi Covid-19 yang dibuat oleh Prof Riyan (dua dari kanan). (Foto: Humas ITS Surabaya/Tugu Jatim)

Guru Besar ITS Surabaya Temukan Alat Screening Covid-19 Pertama di Dunia melalui Bau Keringat Ketiak

Januari 18, 2021
Kambing yang tewas diduga dimangsa oleh kawanan anjing liar. (Foto: Moch Abdurrochim/Tugu Jatim)

Kepolisian Rencanakan Tangkap Kawanan Anjing Liar yang Mangsa Kambing Warga di Tuban

Januari 18, 2021
Tugujatim.id

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Pilihan Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Kerjasama

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Go to mobile version
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications