Ratusan Karya Lukis Pelajar Dipamerkan di Alun-alun Balai Pemuda Surabaya

rumah kreatif tugu jatim
Orang-orang yang sibuk mengamati hasil karya lukis pelajar Surabaya di Basement Alun-alun Surabaya. Foto: Izzatun Najibah/Tugu Jatim

SURABAYA, Tugujatim.id Ratusan lukisan terpajang di papan sketsel memenuhi basement Alun-alun Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (12/3/2023).

Lukisan-lukisan tersebut merupakan hasil karya pelajar Surabaya yang tergabung di Rumah Kreatif dan Kampung Kreatif. Salah satu program yang diusung oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olaharga (Disbudporapar).

Menurut Pamong Bidang Seni dan Budaya Disbudporapar Surabaya, Rina Wahyuni, pameran lukisan tersebut sebagai bentuk apresiasi Pemkot Surabaya kepada para siswa yang telah konsisten melakukan pelatihan.

“Dulu itu, lukisan nggak dipamerin. Saya merasa sayang ya karena apapun hasilnya itu merupakan bentuk kreatifitas mereka sehingga patut kita berikan apresiasi. Jadi ini khusus tiga minggu ada pameran di basement Alun-alun Surabaya, hari ini pembukaan,” kata Rina.

Dia mengaku tak tahu jumlah pasti seluruh karya lukisan yang dipamerkan. Namun, melalui pemantauan, terdapat sekitar 100 karya. “Saya nggak hafal, tapi kelihatannya cukup banyak,” ucapnya.

Lukisan-lukisan tersebut hadir dengan berbagai ukuran. Namun kebanyakan berukuran 30×20 cm. Karya yang terpanjang tersebut merupakan hasil goresan tangan pelajar darj tingkat SD hingga SMA seluruh Surabaya. Warna-warni crayon didominasi oleh pelajar SD.

“Jadi karena tidak ada level tingkat pelajar. Tapi kita melihat kemampuan dia karena kita bukan kurikulum sekolah,” tutur Rina.

Kurang lebih tiga bulan sudah pelatihan lukis digelar, dia mengaku takjub dan bangga atas hasil kerja keras siswa dalam belajar melukis “Kalau melihat teman-teman ini amazing. Kadang kalau mereka tampil bikin saya takjub ternyata seserius itu,” tuturnya.

Pengunjung pameran, Yeni Meirawati mengaku terkesan dengan karya pelajar-pelajar tersebut. Polesan dan gradasi warna yang nyaris sempuna membuatnya betah berlama-lama mengamati setiap detail lukisan.

“Saya melihat lukisan-lukisan ini bagus banget untuk sekelas anak SD, apalagi cara pewarnaannya. Tapi perlu dilatih lebih baik lagi. Apalagi anak-anak kan kadang susah untuk diarahkan,” ucapnya.