tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
No Result
View All Result
Temuan rel trem di Malang saat proyek pembangunan Kayutangan Heritage. (Foto: AZM)

Temuan rel trem di Malang saat proyek pembangunan Kayutangan Heritage. (Foto: Dokumen)

Rel Trem Zaman Kolonial Ditemukan saat Bangun Kayutangan Heritage di Malang

Redaksi by Redaksi
12 November 2020
in Sastra & Budaya, News
0
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

MALANG – Jalur rel trem pada zaman kolonial Belanda ditemukan di bawah aspal kawasan Kayutangan, Kota Malang saat pengerjaan proyek Kayutangan Heritage, Rabu (11/11/2020) kemarin. Hal tersebut otomatis menguak fakta historis yang telah lama terpendam.

Diduga, lintasan jalur trem ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Rel trem sepanjang sekitar 200 meter itu ditemukan saat pembongkaran jalan koridor Zona I dalam proyek Kayutangan Heritage yang baru saja dimulai pekan ini. Persisnya, jalur ‘ular besi’ ini ditemukan di Perempatan Rajabali, Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang.

You might also like

Madura’s Hidden Gem: Menemukan Pesona Kampung Pasir Sumenep

Madura’s Hidden Gem: Menemukan Pesona Kampung Pasir Sumenep

15 September 2023
Akulturasi Sedekah Bumi Warga Keturunan Tionghoa di Surabaya

Akulturasi Sedekah Bumi Warga Keturunan Tionghoa di Surabaya

19 August 2023

Baca Juga: 15 Daftar Website Penyedia Vektor Gratis yang Super Keren

Saat ditemukan, kondisi rel masih bagus dan kokoh, hanya saja tampak berkarat.

Dikatakan Pemerhati Rel Kereta, Indrana Cahaya Kusuma, yang langsung datang mengecek temuan bersejarah itu, bisa dipastikan dari melihat ukuran lebar lintangan rel 1.067 milimeter ini, merupakan standar rel kereta api.

Jika mengacu pada sejarahnya, kolonial Belanda mulai mengoperasikan rel kereta trem di Malang ini pada sekitar tahun 1903 silam. Total lintasan trem ini diperkirakan terbentang mulai dari Stasiun Blimbing hingga kawasan Jagalan.

“Diperkirakan total panjang lintasan rel sekitar 6 kilometer, dari Stasiun Blimbing hingga Jagalan. Dibuka sekitar pada 15 Februari 1903 dan ditutup kemungkinan pada tahun 1959,” ungkapnya, kemarin.

Lebih jauh, lintasan trem ini dibuat memang untuk mengangkut orang dan muatan barang. Tak heran, karena kawasan Kayutangan sejak dari sononya memang menjadi pusat perdagangan dan juga pemukiman warga Belanda dan Eropa.

Baca Juga: Spoiler One Piece 995: Pertarungan Big Mom vs Marco Dimulai

“Dulunya disini memang sentral bisnis. Jadi, ini (rel trem) adalah jalur perdagangan. Sementara, sentra-sentra produksinya ada di sini,” ujar pegiat sejarah di Komunitas Malang Raya Heritage tersebut.

Terpisah, menanggapi temuan ini, Wali Kota Malang, Sutiaji, memberikan instruksi kepada pelaksana proyek untuk mensiasati bagaimana cara rel ini agar tidak terkubur kembali.

Dia menyarankan, agar rel ini tidak ditutup sepenuhnya. Sebabnya, rel ini menjadi aset bersejarah penting bagi Kota Malang. Lebih jauh, setelah berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), diputuskan agar tidak ditutup.

“Ini ada nilai sejarahnya. Jadi, keputusannya tetap tidak dibongkar, tapi dibuat ada semacam penanda. Supaya nanti orang tahu, dulunya di kawasan ini ada rel bersejarah,” jelasnya.

Dengan begitu, keberadaan jalur rel trem ini akan menjadi situs otentik yang menguatkan bahwa kawasan ini memang legendaris. ”Justru dengan ini, menunjukkan kalau kawasan Kayutangan benar-benar layak masuk kawasan heritage,” imbuhnya.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional: Ragam Cerita Peringatan Hari Ayah di Dunia

Sebagai informasi, proyek Kayutangan Heritage ini adalah program dari Kementerian PUPR bertajuk program Kotaku. Proyek senilai Rp 23 miliar dari APBN ini, berusaha menyulap Kayutangan jadi seperti kawasan Malioboro di Yogyakarta.

Kayutangan, dengan warisan historis yang tinggi sebagai pusat perdagangan itu, masih bertahan hingga kini. Bahkan, juga menjadi pusat perkantoran dan pertokoan dengan bangunan lawas yang masih terjaga keasliannya. (azm/zya/gg)

Tags: belandaKayutangan HeritageKereta ApikolonialKota MalangMalangSejarahtrem
Redaksi

Redaksi

Related Stories

Madura’s Hidden Gem: Menemukan Pesona Kampung Pasir Sumenep

Madura’s Hidden Gem: Menemukan Pesona Kampung Pasir Sumenep

by Lizya Kristanti
15 September 2023
0

SUMENEP, Tugujatim.id - Madura, sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Jawa, telah lama dikenal sebagai tujuan wisata yang menyajikan...

Akulturasi Sedekah Bumi Warga Keturunan Tionghoa di Surabaya

Akulturasi Sedekah Bumi Warga Keturunan Tionghoa di Surabaya

by Lizya Kristanti
19 August 2023
0

SURABAYA, Tugujatim.id - "Sedekah bumi kan tanah agraria, terus kita tanya ke para orang-orang tua di Tambak Bayan dan dari...

Bari’an Massal Agustusan, Ribuan Warga Pasuruan Doa dan Makan Berjejer Sepanjang 1,5 Km

Bari’an Massal Agustusan, Ribuan Warga Pasuruan Doa dan Makan Berjejer Sepanjang 1,5 Km

by Lizya Kristanti
17 August 2023
0

PASURUAN, Tugujatim.id - Warga Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, punya cara unik menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia...

Memaknai Tradisi Ruwatan Bagi Anak Perempuan Tunggal di Malang

Memaknai Tradisi Ruwatan Bagi Anak Perempuan Tunggal di Malang

by Lizya Kristanti
8 August 2023
0

MALANG, Tugujatim.id - Desa Pulungdowo di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mempunyai tradisi yang dinamai ruwatan. Dalam bahasa Jawa, kata...

Next Post
Hindari Melakukan 7 Hal ini di Rutinitas Pagi

12 Aplikasi untuk Membuat Hidup Lebih Terorganisir

Berita Populer

  • unim tugu jatim

    Diskusi Film di Unim Mojokerto, Penulis Novel Hati Suhita Cerita Perjodohan Hingga Konflik Perempuan

    647 shares
    Share 259 Tweet 162
  • Ketua Yayasan Yadika Bangil Jadi Tersangka Korupsi Sewa Aset Plaza Bangil Pasuruan

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Yuk Ikutan Lomba Desain Seragam Batik CHATour Travel dan Dapatkan iPhone

    608 shares
    Share 243 Tweet 152
  • Diduga gara-gara Rokok, Anak Bacok Bapak Kandung hingga Tewas di Purwosari Pasuruan

    604 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Gen-B Kota Mojokerto Siap Sambut Piala Soeratin 2023

    604 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Pulang Dari Wisata, 4 Warga Malang Meninggal Akibat Kecelakaan Beruntun di Situbondo

    632 shares
    Share 253 Tweet 158
  • 5 Rekomendasi Gunung di Jawa Tengah yang Cocok Untuk Pendaki Pemula

    601 shares
    Share 240 Tweet 150
  • Perkuat Kekompakan Civitas Akademika, Unim Mojokerto Gelar Employee Gathering

    600 shares
    Share 240 Tweet 150
  • 5 Ras Anjing Terpintar di Dunia

    715 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Fakta Baru Dugaan Penimbunan Solar di Pasuruan, Dua Saksi Sopir Truk Ngaku Beri “Pelicin” ke Petugas SPBU

    598 shares
    Share 239 Tweet 150
Tugujatim.id

Merawat Jawa Timur

  • Info Kerjasama
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.