KEDIRI, Tugujatim.id – Tenun Ikat menjadi ciri khas Kediri. Kawasan produsen dengan kerajinan tangan ini terletak di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Daerah kerajinan tangan berupa kain tenun ikat ini sudah berdiri sejak 1950-an. Mengolah produk mentah berupa benang hingga menjadi produk setengah jadi berupa kain dan produk jadi seperti sarung, baju, sepatu, syal, dompet, hingga topi.
Tenun ikat Kediri atau Tenun Bandar Kidul masih menggunakan alat yang sederhana dan prosesnya dikerjakan manual tanpa mesin atau disebut dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Salah satu pengusaha yang masih aktif dan sukses dalam memproduksi tenun ialah Siti Rukayah.
“Saya memulai usaha ini sejak 1989. Alhamdulilah sekarang ada beberapa orang yang membantu (karyawan, red),” ujarnya.
Produsen tenun ikat Kediri sempat terimbas dampak Covid-19. Pernah mengalami pasang surut hingga pembayaran pesanan yang tertunda. Hampir sama pada sektor usaha lainnya, tapi salah satu yang kembali bangkit di tengah pandemi adalah Siti Rukayah dengan masker berbahan tenun.
Berdasarkan data dari Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Kota Kediri mencatat Pertumbuhan Produk Unggulan Daerah yang dihasilkan melalui Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kota Kediri di tengah pandemi pada 2021 sukses tumbuh sebesar 8,15%.
Pengertian produk unggulan daerah adalah produk potensial yang dimiliki dan dikembangkan suatu daerah yang memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak dimiliki daerah lain sehingga memiliki nilai ekonomis dan daya saing di pasar. Disperdagin Kota Kediri mencatat beberapa macam produk unggulan, di antaranya produk mebelair, fashion, produk makanan dan minuman (getuk pisang, produk tahu tempe beserta olahannya, aneka keripik, kue, jamu tradisional), dan produk kerajinan (tenun ikat, batik tulis, dan handycraft).