MALANG, Tugujatim.id – Setelah lolos Program Transfer Kredit Internasional Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menjadi tuan rumah kegiatan ‘Bimtek Pelaksanaan Program dan Penandatanganan Kontrak’, Jumat (1/7/2022).
Sebelumnya, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti dan Ristek) menetapkan Unikama sebagai salah satu dari 17 PTN/PTS se-Indonesia yang mendapat Bantuan Pemerintah Program Transfer Kredit Internasional (ICT) Tahun 2022.
Yulita Priyoningsih, Sub Koordinator RPL dan Pembelajaran Internasional Direktorat Belmawa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang diselenggarakan untuk mendukung internasionalisasi perguruan tinggi sekaligus menjalin jejaring dengan perguruan tinggi luar negeri.
“Disini kita mengirimjan mahasiswa kita ke keluar negeri tapi based on kerjasama perguruan tinggi. Jadi mahasiswa ini dibiayai oleh kampusnya sendiri tapi Kementerian memberikan bantuan subsidi agar perguruan tinggi itu bisa mandiri menjalankan program ini,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Sejak dibukanya pendaftaran program, menurut Yulita, pihaknya telah menerima kurang lebih 158 proposal dari masing-masing perguruan tinggi. Namun, hanya 17 proposal yang berhasil lolos dan selanjutnya diberi pendampingan melalui Bimtek ini.
Di antaranya, Unikama, Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Udayana, UPN Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan sebagainya.
Tambah Yulita, pelaksanaan Bimtek secara hybrid ini sengaja digelar dari Unikama. Tujuannya, selain ingin merangkul semua perguruan tinggi sekaligus memotivasi sivitas akademika Unikama dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih maju.
Secara teknis, kata dia, peserta program ITC dari setiap perguruan tinggi yang mendaftar harus mengajukan minimal 6 mahasiswa yang akan diberangkatkan langsung ke perguruan tinggi mitra di luar negeri.
“Ketika mengajukan proposal, kampus itu sudah melampirkan nama mahasiswa yang pasti akan berangkat dan sudah ada MoU sebelumnya dari perguruan tinggi mitra terhadap mahasiswa yang tersebut,” sambungnya.
Lebih jauh, dalam Bimtek ini, Yulia menekankan pentingnya pengelolaan manajemen ICT. Sehingga ketika mahasiswa kembali ke perguruan tinggi asal bisa diakui SKS nya, memiliki nilai lebih terkait pengalaman, dan menjadi duta dari kampus masing-masing.
“Selain itu, bisa membawa kembali jal baik yang nanti bisa di banchmark kan ke kampusnya, termasuk pengembangan kurikukulm,” imbuh Yulita.
Dengan demikian, ia berharap ketika program sudah selesai dijalankan, ke-17 perguruan tinggi ini juga bisa menerima mahasiswa dari luar negeri.
“Harapannya, tidak hanya outbound, tapi juga inbound. Sehingga ada kesetaraan, ketika kita mengirim lima mahasiswa, kita juga bisa menerima setidaknya lima mahasiswa. Jadi mahasiswa asing akan banyak yang masuk di Indonesia,” tukasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim