JEMBER, Tugujatim.id – Proyek pembangunan jalan yang menghubungkan Andongrejo-Bandealit akan segera dibangun. Setelah penantian selama puluhan tahun oleh masyarakat setempat, pembangunan jalan tersebut nantinya dapat memudahkan mobilitas warga hingga sektor ekowisata di Jember.
Proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dengan nilai kontrak 14 miliar 50 juta tersebut akan dikerjakan selama enam bulan. Nantinya, jalan aspal sepanjang 7,8 kilometer akan dilengkapi pengerasan di bagian kanan dan kiri jalan.
Jalan tersebut akan melintasi Taman Nasional (TN) Meru Betiri yang merupakan kawasan dengan status konservasi. Kepala Balai Taman Nasional (TN) Meru Betiri Nuryadi menyatakan, TM Meru Betiri mempunyai manfaat yang luar biasa.
“Sebagai daerah aliran sungai sebagai daerah keragaman hayati dengan satwa liarnya, kemudian juga sebagai riset untuk keragaman hayati, kemudian juga yang tidak kalah penting juga sebagai daerah ekowisata yang bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya di acara Tasyakuran Pembangunan Jalan Meru Betiri di Pos Taman Nasional Resort Andongrejo, Rabu (22/05/2024).
Menurut dia, dengan pembangunan jalan tersebut dapat menjadi akses yang nyaman, khususnya bagi warga Andongrejo-Bandealit. Nuryadi berharap, agar pembangunan tersebut, selain dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi yang berorientasi kepada masyarakat dan konservasi alam.
Tidak hanya itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menambahkan, dengan terbangunnya jalan Andongrejo-Bandealit nantinya dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran.
“Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) akan terlibat semua di dalam kehidupan di Meru Betiri,” ujarnya.
Baca Juga: Istri dan Anak Liburan, Mertua di Mojokerto Perkosa Menantu: Korban Diduga Diancam Pakai Pisau
Meski dalam proses mencapai tahap pembangunan jalan tersebut sempat alot, Bupati Hendy menjelaskan bahwa kepemilikan lahan ini (TN Meru Betiri) bukan milik Pemkab Jember, maka harus melewati kerja sama.
“Kerja sama perlu melewati MoU yang sudah kami sepakati bersama,” jelasnya.
Menurut dia, dengan upaya tersebut dapat dilakukan pencatatan aset dengan lahan tetap menjadi milik Meru Betiri. Bupati Hendy mengimbau kepada masyarakat agar turut serta menjaga hutan meski telah dibangun akses jalan yang layak nantinya.
“Tujuan dan maksud membuat jalan yang bagus agar kiranya hutan kami bisa lestarikan. Maka kalau hutan dilestarikan agar dapat menghirup udara segar hingga anak cucu kita,” tegas Bupati Hendy.
Setidaknya, melalui pembangunan tersebut, merupakan titik awal pembangunan episentrum kekuatan wisata atau ekowisata dengan menghadirkan para siswa belajar langsung di TN Meru Betiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati