PASURUAN, Tugujatim.id – MUI Kabupaten Pasuruan belum banyak bicara terkait identitas anggota kelompok dugaan aliran sesat di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
Meskipun begitu, berdasarkan risalah fakta-fakta yang dikeluarkan MUI Kabupaten Pasuruan, ditemukan sederet ajaran yang dinilai menyimpang dari kelompok tersebut.
Pertama, mengakui Allah sebagai guru langsung mereka. Kedua, tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul dan tidak mau mengucapkan dua kalimat sahadat.
Ketiga, otentifikasi atau keaslian Alquran berbahasa Arab tidak diakui, namun mereka lebih mengakui terjemahannya. Keempat, tidak mau mengakui hadis rasul.
Kelima Kelompok aliran tersebut tidak memakai guru dan mereka mengklaim langsung berkomunikasi dengan Allah. Dan terakhir, mereka tidak mengakui rukun-rukun Islam.
Hingga kini Ketua MUI Kabupaten Pasuruan, Nurul Huda, memastikan jika pihaknya masih berupaya melakukan penyadaran dan mengajak untuk bertaubat.
“Kami tetap mengajak mereka untuk kembali,” ujar Nurul Huda saat dikonfirmasi, Minggu (15/05/2022).
Keputusan lebih lanjut terkait dugaan kelompok aliran sesat ini masih dipertimbangkan pihak MUI Kabupaten Pasuruan secara matang.
Rencananya, pihak MUI Kabupaten Pasuruan akan mengundang para anggota terduga kelompok aliran sesat bersama aparat dan pihak desa setempat untuk duduk bersama pada Senin (16/05/2022) besok.
Nurul Huda menyatakan bahwa terduga kelompok aliran sesat di Wonorejo itu tetap tidak mau bertaubat, maka pihaknya akan memproses lebih lanjut.
“Kalau taubat ya sudah selesai. Kalau tidak, ya diproses lanjut,” imbuhnya.
Sebelumnya, dikabarkan perwakilan MUI Kecamatan Wonorejo dan Purwodadi bersama dengan kepolisian telah mendatangi warung tempat berkumpulnya terduga kelompok aliran sesat pada Jumat (13/05/2022) lalu.
Dilokasi tersebut ditemukan enam orang anggota kelompok aliran sesat yang tinggal dan menetap di warung tersebut.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim