Ketika Tempe Telah Menjadi Olahan Kuliner Budaya di Meksiko

tempe asal indonesia dikenal di meksiko
Tempe, kuliner Indonesia yang telah dikenal oleh warga Meksiko sejak tahun 2005 silam. (Foto: Pixabay)

Mexico City – Indonesia boleh berbangga, sebab, makanan khas Nusantara yang terbuat dari kacang kedelai atau tempe ini telah banyak dikenal di Meksiko. Ya, sejak tahun 2005 silam, tempe telah hadir di salah satu negara di Amerika Utara tersebut.

Dari berita yang dilansir oleh Kementerian Luar Negeri RI, kuliner ini dikenal berkat seorang alumni darmasiswa yang telah menjadi pengusaha tempe di Meksiko, yakni Luisa Velez Martinez. Luisa tertarik menjadi pengusaha tempe di negerinya itu usai mendapat bimbingan dari pengusaha olahan kacang kedelai ini asal Indonesia yang tinggal di Jepang, yaitu Rustono.

Baca Juga: Orang Kaya Punya Kesempatan Lebih Sukses? Apa Benar?

Awal mula kisah tersebut dikisahkannya di sebuah webinar yang diselenggarakan oleh KBRI Mexico City yang bertema “El Tempe:  un alimento nutritivo de Indonesia como una oportunidad de integración culinaria Mexicana e Indonesia. Atau jika dibahasa Indonesiakan yakni “Tempe: olahan pangan bergizi Indonesia sebagai sebuah peluang integrasi kuliner Mexico dan Indonesia” yang digelar pada Selasa, (24/11/2020).

“Saya senang akhirnya tempe bisa hadir di Meksiko” ungkap Rustono dalam webinar seperti dilansir dari KBRI Mexico City.

webinar tentang tempe yang diselenggarakan KBRI Mexico City
Webinar tentang kuliner tempe yang diselenggarakan KBRI Mexico City. (Foto: Dokumen KBRI Mexico City)

Webinar juga mengundang Chef asal Meksiko Lalo Plascencia yang memaparkan potensi tempe dapat diintegerasikan dengan kuliner meksiko. Ia berpendapat bahwa tempe dapat menggantikan posisi protein hewani dalam kuliner Meksiko. Chef Lalo memperagakan masakan Aguachile dari daerah Sinaloa di Meksiko yang biasanya menggunakan udang, diganti dengan tempe.

“Tempe seperti spons, diberikan aneka saus langsung dapat cepat menyerap dan dapat dikombinasikan dengan berbagai kuliner karena sifatnya yang fleksibel, tanpa rasa, sehingga bisa diterima secara global,” papar Chef Lalo.

Baca Juga: 5 Trik Pencarian Google Andalan untuk Browsing Lebih Tepat

Baik Chef Lalo maupun Luisa, keduanya merasa bahwa tempe merupakan olahan pangan yang penting setara dengan proses tamalisasi/ proses olahan jagung yang merupakan bahan konsumsi utama di Meksiko. Luisa juga menyampaikan terima kasihnya kepada Indonesia karena telah menciptakan tempe untuk dunia. Hal ini juga mengingat tempe telah diterima baik di banyak negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Italia,  Korea, China, dll.

Sementara itu, Evi Siregar, dosen studi Asia Pasifik ahli Indonesia dari Colegio de Mexico menjelaskan sejarah tempe di Indonesia, termasuk kandungan gizi dan hasil olahan tempe yang banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia.

“Saya berharap tempe di Meksiko bisa menjadi bagian dari pola konsumsi orang Meksiko sehari-hari melalui proses asimilasi budaya”, ujar Evi menekankan kemungkinan tempe menjadi bahan pangan yang penting bagi orang Meksiko.

Baca Juga: Mengenal Fitur Fleet yang Hadir untuk Warga Twitter

Tempe di Meksiko mulai digunakan oleh restauran-restauran di Mexico City di daerah colonia Roma terutama yang menawarkan makanan bagi para vegetarian. Webinar diselenggarakan dalam Bahasa Spanyol dan sebagian besar pesertanya adalah masyarakat Meksiko. (KBRI Mexico City/gg)