MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pusat Kerajaan Majapahit yaitu Trowulan masih meninggalkan segudang misteri. Seperti terlihat sebuah situs berupa makam yang panjangnya tak lazim. Orang-orang sekitar menamai makam ini dengan sebutan Makam Panjang.
Makam Panjang sendiri berlokasi di Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Makam ini berjarak kurang lebih 12 kilometer dari pusat Kota Mojokerto. Makam Panjang sendiri berjarak kurang lebih 200 meter dari sisi timur Kolam Segaran.
Begitu pengunjung sampai di depan Makam Panjang, sebuah bangunan dengan dominasi warna putih terlihat jelas. Pada bangunan ini, Makam Panjang tersebut dapat disaksikan.
Lalu pada sisi barat Makam Panjang terdapat tempat ibadah berupa musala. Sementara terdapat sebuah pohon besar di antara bangunan Makam Panjang dan musala. Pohon besar ini ditutupi kain putih pada bagian batangnya.
Juru kunci Makam Panjang, Suwito mengatakan bahwa panjang makam sendiri berukuran 5 x 2 meter. Lalu terdapat tulisan berbahasa Sansekerta yang tertulis pada batu yang mirip dengan batu nisan.
“Tulisan pada batu mirip nisan itu artinya petilasan Majapahit ditata lan diresiki tahun 1903,” jelas Suwito, pada Minggu (21/12/2024).
Suwito lantas menuturkan bahwa makam ini bukan berisi jasad seseorang yang dikebumikan. Namun makam ini berisi pusaka atau senjata sakti dari pihak kerajaan. “Panjangnya makam juga tidak seperti pada umumnya,” imbuh Suwito.
Makam Panjang ini terbuka bagi penganut agama apapun. Menurut Suwito, pengunjung rata-rata ingin melihat langsung makam yang panjangnya tidak lazim. “Tentu kami terbuka kepada siapapun yang ingin ke sini (Makam Panjang). Selama tidak berniat buruk, menghormati apa yang ada di sini, monggo, karena ini kan warisan leluhur juga,” ucap Suwito.
Selain itu, terdapat pula sumber mata air pada sisi barat Makam Panjang. Sumber ini diyakini berasal dari makam tersebut. Sumber tersebut disebut dengan Sumber Towo.
“Dari bahasa Jawa, Towo artinya tawar. Airnya memang tawar, tidak ada rasanya. Dan dikeramatkan serta dijaga oleh warga sekitar,” pungkasnya.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti